Belajar Menjadi Orang Tua yang Baik
Sri Lestari Linawati
“Man jadda wajada”, siapa giat, dia dapat. Itulah lagu yang sering diputarnya saat pulang ke rumah, semasa MTs Muhammadiyah Kudus. Lagu yang didendangkan santri-santri Gontor itu diputar berkali-kali oleh Dihan putra ketiga kami. Pagi, siang, sore, malam.
Siapa sangka 3 tahun berikutnya, setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA Trensains Sragen, dia benar-benar masuk sebagai mahasiswa Universitas Darussalam Gontor. Dia dinyatakan diterima setelah diikutinya 2 kali tes ujian online, yaitu ujian tertulis dan ujian wawancara.
Tekadnya telah bulat. Melihat kesiapannya itu, saya sebagai orang tuanya hanya bisa memberikan dukungan dan motivasi. Doa Ayah Ibu sudah jelas. Dua kakaknya juga memberikan support padanya untuk menemukan passionnya. Kakak pula yang menyiapkan masker, handsanitizer, tissue basah dan tissue kering untuk perjalanannya.
Itupun tidak lepas dari dukungan Si Adik, Yannas, yang mandiri mengurus pendaftarannya di SMK Jember. Dia memilih mondok di rumah Mbah Uti, menemani hari-hari Mbah Uti. Yannas berhasil meyakinkan saya bahwa dia akan baik-baik saja bersama Mbah Uti di Jember. Dia pun bersedia mengikuti protocol kesehatan covid-19 selama perjalanan hingga tiba di Jember.
Selamat belajar, Anak-anakku. Belajarlah semata lillah. Selamat berjuang. Semoga sukses. Terima kasih partisipasi dan kerjasama kalian semua untuk menjaga keutuhan keluarga. Tanpa itu, amanah anak bagi kami hanyalah mimpi dan harapan.Rabbana hablana min azwajina wadzurriyyatina qurrata a’yun waj’alna lil muttaqina imama..