Berhati-hatilah dalam Ber-Tarhib Ramadhan

0
888

Oleh Bahrus Surur-Iyunk

Kita mungkin sering mendengar ungkapan “Tarhib wa Targhib Ramadhan”. Kata ini akan semakin sering kita dengar menjelang Ramadhan tiba. Banner dengan latar belakang yang berbeda-beda menghiasi berbagai acara. Tapi, tahukah kita kata “tarhib” dan “targhib” itu berasal. Tentu harus hati-hati, karena kita bisa salah arti bila salah dalam mengucapkan.

Dalam Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap (2020, h. 480), kata “tarhib” dengan ha kecil (ح) dengan pengucapan ringan, sebagaimana kita mengucapkan  kata “marhaban”, berasal dari rahhaba yang artinya “menyambut” atau “penyambutan” dengan sebaik-baiknya (ahsana wafdahu). Jika digandengkan dengan kata “Ramadhan” akan menjadi “Tarhib Ramadhan” yang berarti menyambut bulan suci Ramadhan atau Penyambutan bulan suci Ramadhan.

Namun, akan sangat berbeda makna atau berbalik 180 derajat manakala kita mengucap “tarhib” itu dengan ha besar (ه) dengan pengucapan berat pada huruf “hib”-nya, layaknya kita mengucapkan kata “ha dza” هذا  atau “hari”. Sebagaimana Kamus Al-Munawwir (h. 539), asal katanya juga sama (dalam konteks penulisan Bahasa Indonesia”, yaitu “rahhaba”). Namun, kata “tarhib” dengan ha besar akan bermakna “mengancam” atau “menakut-takuti” atau “mengintimidasi”. Karenanya, jika dibaca dengan “hib” berat dan digabung dengan kata “Ramadhan”, maka akan menjadi “mengancam Ramadhan”. Inilah bagian dari sensitivitas Bahasa Arab.

Sementara itu, kata “targhib” yang sering disertakan dalam kata Ramadhan berasal dari kata “raghghaba” yang memiliki arti “mencintai” atau “menyukai” atau “menjadikan ingin”. Jika dirangkai dengan kata “Ramadhan”, maka akan memiliki arti mencintai atau menyukai Ramadhan. Dengan demikian, “Tarhib wa Targhib Ramadhan” berarti menyambut Ramadhan dengan penuh rasa cinta, penuh suka cita, karena Ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan. Pada bulan itu, Al-Quran diturunkan; ada malam Lailatul Qadar, bulan penuh ampunan dan sebagainya.

Bahrus Surur-Iyunk, Penulis buku-buku motivasi Islam, tinggal di Sumenep Madura.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here