BERTEMU DOSEN PEMBELAJAR

0
2107

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

Beberapa hari yang lalu saya kedatangan seorang tamu. Tamu tersebut adalah dosen di Politeknik Kesehatan Surakarta yang bernama Muhammad Syafi’i. Beliau adalah seorang Prosthetist Orthotis.

Mas Syafi’i (begitu saya memanggilnya) sengaja berkunjung ke rumah saya untuk menemui saya. Maksud kedatangannya adalah ingin belajar bagaimana cara menulis buku.

Menurut keterangan mas Syafi’i, dia sudah lama ingin menulis buku tapi tidak tahu bagaimana caranya dan mulai dari mana. Ketika ia membaca Facebook saya yang berisi postingan seputar penulisan buku, dia tertarik untuk belajar ke saya. Maka ia pun menghubungi saya secara japri ingin silaturahmi ke rumah.

Saya pun mempersilakan dan menyambut dengan gembira maksud mas Syafi’i tersebut. Saya senang jika dari postingan-postingan saya di Facebook maupun blog (https://sharing-literasi.blogspot.com) dapat menginspirasi orang lain untuk mau belajar menulis.

Menurut saya, memang menulis itu kemampuan yang gampang-gampang sulit. Gampang (mudah) bagi yang sudah terbiasa menulis, tetapi sulit bagi yang belum pernah atau jarang sekali menulis. Jika seseorang telah memiliki motivasi dan semangat untuk menulis, maka meskipun sulit ia tetap akan berusaha menulis. Maka motivasi internal merupakan faktor terpenting. Banyak orang yang ingin menulis tetapi hanya dipikirkan saja, tidak memulai menulis. Maka keinginannya tersebut hanya sebatas pikiran saja.

Dalam diskusi sore itu, mas Syafi’i mengungkapkan kalau ia berangan-angan suatu saat bisa memiliki buku karya sendiri. Ia ingin suatu saat bisa memiliki karya yang bisa dibanggakan. Mendengar angan-angannya tersebut, saya pun mendukung keinginannya tersebut dan menambahkan bahwa angan-angan hanya akan menjadi angan-angan belaka jika tidak segera diwujudkan.

Diskusi dan sharing pengalaman kurang lebih selama dua jam tersebut memang tidak akan dapat membuat mas Syafi’i langsung bisa menulis buku. Tetapi dari pertemuan tersebut saya dapat membangkitkan semangatnya untuk menulis buku. Saya sampaikan ke mas Syafi’i bahwa menerbitkan buku itu perkara mudah, yang sulit adalah menyiapkan naskah bukunya. Makanya yang terpenting adalah bagai mulai menulis materi yang akan dibukukan. Menulislsh secara rutin dan disiplin. Punya komitmen kuat untuk menulis setiap hari. Mulailah menulis dari hal-hal yang mudah dan ringan atau topik yang dikuasai.

Setelah dua jam berdiskusi tentang trik dan tips menulis dan menerbitkan buku, akhirnya mas Syafi’i pamitan pulang. Sebelum pulang saya tawarkan buku saya yang mungkin bisa menjadi pendorong motivasinya untuk mulai menulis. Akhirnya mas Syafi’i memilih buku “Ketika Menulis Menjadi Sebuah Klangenan” dan buku “Kimia Kehidupan” sebagai oleh-oleh dari ngangsu kaweruh di sore itu.

Terima kasih untuk kunjungan dan diskusinya mas Syafi’i. Selamat mulai belajar menulis. Saya menunggu kabar baiknya berupa progres menulis bukunya. Salam sehat dan sukses selalu.

Gumpang Baru, 2 November 2020

 

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here