Sahabatpenakita.id – Ungkapan di atas, yang penulis jadikan judul tulisan ini mengandung arti bahwa selalu ada hikmah dibalik suatu peristiwa, selalu ada pelajaran di balik setiap kejadian.
Ya, betapa pun berat dan sulitnya kehidupan yang tengah kita jalani dan rasakan, yakinlah bahwa harapan untuk hidup lebih baik itu masih ada. Betapa pun pahit dan getirnya kegagalan yang tengah kita alami, yakinlah asa untuk menggapai kesuksesan itu masih terbentang luas. Betapa pun suram dan gelapnya jalan kehidupan yang tengah kita lalui, yakinlah masa depan untuk menikmati hidup yang lebih cerah masih sangat mungkin kita raih.
Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Semua kejadian, peristiwa, serta pengalaman hidup yang kita alami dan rasakan selalu menyimpan pesan dan pelajaran jika kita mau merenungkannya lebih dalam lagi.
Terlalu banyak hal yang tidak dapat kita nalar, karena telalu sedikitnya ilmu yang kita miliki. Mata fisik kita sangat terbatas dalam melihat suatu peristiwa, sehingga seringkali gagal memahami pesan dan pelajaran yang dapat kita ambil dari kenyataan hidup yang kita alami dan rasakan. Hanya dengan menggunakan mata batinlah kita mampu menangkap pesan tersembunyi yang hendak Tuhan sampaikan melalui serangkaian kejadian, peristiwa serta pengalaman hidup yang hadir menemani hari-hari kita.
Ketika sebuah rencana yang sudah kita susun dengan sangat matang kemudian gagal, misalnya, pasti kita akan merasakan kekecewaan dan kesedihan mendalam. Kecewa dan sedih atas peristiwa yang tidak menyenangkan yang menimpa kita adalah hal yang wajar belaka. Menjadi tidak wajar, ketika kekecewaan dan kesedihan itu berlarut-larut hingga menghilangkan semangat hidup kita untuk menatap masa depan.
Para bijak bestari mengatakan, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Ungkapan tersebut jika kita renungkan lebih lanjut akan melahirkan cara pandang yang sangat positif dalam menyikapi hidup ini. Ya, tertundanya kesuksesan itu sesungguhnya cara Tuhan untuk menyiapkan mental sukses kita. Karena, kesiapan mental untuk sukses itu jauh lebih penting daripada kesuksesan itu sendiri.
Cobalah sesekali kita perhatikan orang-orang yang kita anggap sukses tetapi tidak memiliki mental sukses atau tidak siap mental untuk sukses. Bisa dipastikan, mereka akan gagap dalam menyikapi kesuksesan yang datang kepadanya.
Lihat saja misalnya, artis-artis dadakan yang tiba-tiba tenar dan populer melalui ajang pencarian bakat. Mereka, yang tidak merintis karir dalam rentang waktu yang lama, tidak merasakan pahit getir menjalani hidup profesi yang digelutinya, kemudian dalam waktu singkat menjadi super star, banyak yang tidak siap mental untuk sukses. Mereka gagap dan shock dengan popularitas, sorot kamera televisi, serta ingar-bingar sanjung-puji para fans dadakannya.
Walhasil, mereka kehilangan jati diri mereka. Gaya hidup mereka pun mulai berubah. Dari cara bicara hingga cara berpakaian sudah tidak menunjukkan diri mereka sendiri. Mereka hidup dalam bayang-bayang popularitas. Semua yang ditampilkan tidak lain untuk menunjukkan eksistensi keartisan mereka yang baru seumur jagung. Bisa ditebak kehidupan karir mereka selanjutnya. Tidak bertahan lama!
Bandingkan dengan mereka yang kaya pengalaman, kenyang dengan asam garam kehidupan sebagai seorang artis. Mereka berangkat dari titik nol, merangkak dari bawah, meniti karir tangga demi tangga berpuluh-puluh tahun hingga akhirnya sukses. Mereka jauh lebih siap secara mental. Sehingga ketika kesuksesan berhasil mereka raih, mereka tetap menjadi diri mereka sendiri. Kehidupan mereka tetap seperti biasa, tidak kaget dan shock dengan label keartisan yang mereka sandang. Meski karir mereka menjulang ke langit, tetapi kaki mereka tetap menginjak bumi.
Di sinilah pentingnya sikap mental sukses. Dan mental sukses itu bisa kita dapatkan, setelah jatuh bangun kita rasakan dalam meniti karir. Apa pun profesi dan pekerjaan yang kita tekuni. Kegagalan demi kegagalan yang kita alami dan rasakan adalah cara Tuhan untuk semakin menguatkan mental kita, menjadikan kita semakin siap dan dewasa dalam menyikapi kehidupan.
So, yakinlah, selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa, selalu ada pelajaran di setiap kejadian, selalu ada blessing in disguise.
Oleh: Didi Junaedi
* Ruang Inspirasi, Rabu, 28 Agustus 2019