BUKAN HONEYMOON

0
633

 

Oleh: Syaiful Rahman

Hari masih pagi saat rombongan SPK menuju Pulau Lusi dengan bus. Kami berangkat dari Edotel Sidoarjo sekitar setengah sepuluh pada Ahad, 27 Februari 2022. Sekitar satu jam perjalanan yang harus dilalui.

Menurut goodnewsfromindonesia.id, destinasi wisata ini dinobatkan sebagai destinasi terpopuler kedua di Indonesia pada Anugerah Pesona Indonesia (API) Award November 2019. Pulau yang terletak di tengah-tengah sungai Porong ini sebenarnya hasil sedimentasi dari lumpur Lapindo. Itulah mengapa diberi nama Pulau Lusi. Lusi merupakan akronim dari Lumpur Sidoarjo.

Untuk tiba di Pulau Lusi, kami menggunakan perahu bermotor dari dermaga Wisata Bahari Tlocor. Butuh waktu sekitar 30 menit. Namun, kami tidak merasa bosan sebab sepanjang perjalanan mata kami dimanjakan dengan lambaian mangrove yang berjejer rapi memagari pulau.

Saat kami ke pulau ini, suasana tampak sepi. Tidak banyak pengunjung. Menurut nakhoda perahu yang kami tumpangi, mungkin karena musim hujan. Biasanya pada musim kemarau, pengunjung Pulau Lusi ramai.

Setelah puas menyusuri salah satu destinasi di Sidoarjo itu, kami segera kembali. Namun, sebelum bertolak, kami menikmati kuliner terlebih dahulu di Wisata Bahari Tlocor. Di tempat ini, suasana wisata benar-benar hidup. Banyak orang berjualan dan juga dihibur oleh para penyanyi.

Jadi, tujuan kami ke Pulau Lusi memang bukan dalam rangka honeymoon. Tujuan kami adalah untuk berwisata bersama para anggota Sahabat Pena Kita (SPK).

Surabaya, 23 Februari 2022

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here