Dengan Doa Menuju Husnul Khatimah

0
1318

Oleh : Didi Junaedi

Manusia sebagai pemeran utama dalam kehidupan ini dituntut untuk ‎mampu memainkan perannya dengan baik sesuai petunjuk ‘Sang Sutradara’, ‎yakni Allah Swt, yang telah tertuang dalam naskah kitab suci-Nya, yakni Al-‎Quran.‎

Namun, perjalanan hidup yang panjang dan berliku serta dipenuhi ‎dengan segala rintangan, hambatan, ujian dan cobaan seringkali membuat ‎manusia membelokkan arah dan tujuan hidupnya. Dari yang semula meniti ‎jalan lurus dengan berpegang teguh pada petunjuk-Nya, karena tidak kuat ‎menghadapi ujian dan cobaan hidup, seringkali mencari ‘jalur alternatif’ yang ‎dianggap dapat menyelesaikan segala persoalan yang dihadapinya.‎

Padahal, Allah Swt melalui sejumlah ayat-Nya dengan tegas ‎menyatakan bahwa tidaklah seseorang diberi ujian atau beban kehidupan ‎melampaui batas kemampuannya. Allah juga menjanjikan kepada siapa saja ‎yang senantiasa menempuh jalan takwa, yakni senantiasa memenuhi segala ‎perintah dan seruan-Nya serta menjauhi dan menghindari segala larangan-‎Nya, akan diberi jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapinya.‎

Ironisnya, keterangan yang begitu jelas disebutkan dalam sejumlah ‎ayat al-Qur’an seolah tidak bermakna apa-apa, ketika seseorang berada dalam ‎kondisi terhimpit persoalan. Dia lebih memilih ‘jalan lain’ yang dianggapnya ‎dapat segera menyelesaikan persoalan hidup yang sedang dihadapinya. Dia ‎lupa bahwa ada sebuah kekuatan dalam dirinya yang dapat mengubah suatu ‎kondisi buruk menjadi kondisi yang baik, memberi solusi atas segala ‎persoalan, dan membuka jalan keluar atas setiap masalah. Kekuatan tersebut ‎adalah ‘doa’.‎

Ya, doa adalah senjata orang-orang mukmin. Doa merupakan cara ‎paling efektif dan tepat bagi seorang hamba untuk mengajukan permohonan, ‎permintaan serta pengharapan kepada Allah.‎
Seseorang yang tengah berada dalam kesulitan hidup, hendaknya ‎terus-menerus tanpa henti berdoa kepada Allah, memohon kepada-Nya agar ‎segera diberi jalan keluar atas persoalan yang sedang dihadapinya. ‎

Pun seseorang yang tengah menikmati kesuksesan hidup, hendaknya ‎selalu mengingat Allah, mensyukuri segala nikmat yang telah dianugerahkan ‎kepadanya, agar Allah menambah nikmat kepadanya.‎

Kenyataan yang terjadi seringkali bertolak belakang dengan yang ‎seharusnya. Tidak jarang seseorang yang ketika hidup dalam kondisi serba ‎kekurangan, begitu rajin dan tekun beribadah, tetapi setelah dianugerahi ‎hidup dalam kemapanan tidak tampak lagi semangat ibadahnya yang dulu. ‎Kenikmatan dan kesenangan duniawi telah melenakannya. Doa yang telah ‎dikabulkan Allah menjadi awal perubahan dalam hidupnya. Kehidupannya ‎yang dulu dipenuhi nilai-nilai ibadah, kini tidak pernah terlihat lagi. ‎Kehidupannya lebih diisi dengan pemenuhan nafsu duniawi semata.‎

Memang, hidup adalah pilihan. Setiap orang bebas menentukan pilihan ‎dan jalan hidupnya masing-masing. Tetapi satu hal yang harus diingat, setiap ‎pilihan tentu memiliki konsekuensi. Dan seseorang yang memilih suatu pilihan ‎hidup, harus siap dengan konsekuensi yang akan ditanggungnya.‎

Agama mengajarakan sebuah konsep yang disebut dengan istiqamah, ‎yaitu sikap konsisten dan teguh pada pendirian. Seseorang yang sadar akan ‎kelemahan dirinya, dan yakin hanya ada satu kekuatan yang dapat mengubah ‎segalanya, yakni kekuasaan Allah, akan berusaha selalu berada di jalan-Nya.‎

Bagi orang yang memiliki sikap istiqamah ini, ketika doa yang dulu ‎terus-menerus dia panjatkan, kemudian dikabulkan oleh Allah, dia akan ‎senantiasa berusaha untuk tetap berada dalam bimbingan Allah. Sehingga ‎suatu saat ketika persoalan-persoalan baru menghadang di depannya, dia ‎tidak akan cemas ataupun khawatir, karena dia yakin Allah akan selalu ‎menolongnya, memberi jalan keluar terbaik untuknya.‎

Pada hakekatnya, setiap manusia tentu ingin mengakhiri perjalanan ‎hidupnya di dunia ini dengan akhir yang baik, penuh ketenangan dan ‎kedamaian. Dalam bahasa agama kondisi demikian disebut dengan istilah ‎husnul khotimah. ‎

Nah, untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka tidak ada jalan lain ‎selain terus-menerus berdoa, memohon petunjuk kepada Allah agar kelak ‎ketika tiba saatnya dia dipanggil oleh Allah, betul-betul dalam kondisi terbaik. ‎Sehingga dia dapat mengakhiri perjalanan panjang kehidupannya dengan ‎akhir yang baik atau husnul khotimah. ‎

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu istiqamah berada di ‎jalan-Nya, sehingga mampu mewujudkan cita-cita mengakhiri hidup dengan ‎husnul khatimah. Amin….‎

* Ruang Inspirasi, Rabu, 4 Maret 2020.

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here