Destinasi kota Pontianak Berselimut Asap

0
1896

Eni Setyowati

Perjalanan kami mulai pukul 08.00. Tugu khatulistiwa adalah tujuan destinasi pertama hari ini. Perjalanan kami lakukan melewati jembatan sungai kapuas. Alhamdulillah kami bisa menikmati sungai terpanjang itu. Tugu khatulistiwa saat ini telah bergeser 120 meter dari titik nol pada saat tahun 1928, berarti sembilan puluh satu tahun titik nol khatulistiwa telah bergeser sepanjang 120 meter, mengapa bisa? Silahkan cari tahu penyebabnya sendiri ya?

Setelah kami berfoto di titik awal dan titik perubahan dengan simbol globe di tugu khatulistiwa, kamipun melanjutkan perjalanan ke aloe vera center. Aloe vera center berada di bawah naungan pemprov. Sejak tahun 2008 aloe vera center menjadi nama UPT Agrbisnis. Di aloe vera center kami belajar bagaimana budidaya dan perbanyakan aloe vera dengan kultur jaringan, serta pengolahan aloe vera menjadi produk, baik untuk makanan maupun kecantikan. Kali ini saya memilih coklat, kripik, dan manisan aloe vera untuk oleh-oleh di rumah. Setelah berfoto, kamipun melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya.

Museum Pontianak di bawah naungan dinas pendidikan Pemprov adalah tempat destinasi ketiga. Di museum ini dapat ditemui mulai rumah adat Kalimantan barat, pakaian adat, upacara khitanan, upacara perkawinan hingga upacara kematian. Ada perbedaan antara suku dayak dan suku melayu.

Perjalanan selanjutnya adalah makan siang di pondok ale-ale, dengan makanan khas Pontianak ada ikan patin, udang, kepiting bumbu saos merah, jantung pisang hingga sayuran brokoli dan pakis. Apapun makanannya minumnya tetap es aloe vera hehehe.

Masjid Agung Mujahidin adalah tujuan berikutnya untuk melaksanakan sholat Dhuhur. Masjid Mujahidin begitu besar dan cukup megah. Di lantai bawah juga terdapat gedung yang sering digunakan untuk acara pernikahan. Seperti hari ini, di masjid mujahidin juga ada acara pernikahan. Dengan tiang-tiang yang menghubungkan area luar (halaman) menuju dalam masjid, menambah keindahan masjid Mujahidin.

Diiringi cuaca yang cukup panas dengan asap yang cukup menyengat, perjalanan kami lanjutkan ke rumah radank. Apa itu rumah radank, saya juga baru tahu kali ini, namun rumah radank kali ini sudah kelihatan modern. Di sini kami hanya berfoto sebentar dan langsung menuju ke Pusat Soevenir Pontianak (PSP).

Seperti biasa, bukan emak-emak kalo gak belanja… hehehehe… Setelah cukup berbelanja, perjalanan terakhir adalah ke alon-alon Pontianak.

Alon-alon Pontianak sangat ramai. Mereka menikmati liburan di alon-alon sambil menikmati sungai Kapuas. Begitu menakjubkan, sungai terdapat di tengah kota. Di alon-alon juga disediakan persewaan kapal/perahu mengelilingi sungai Kapuas. Ongkos naik perahu 15 ribu per orang. Perahu yang menampung sekitar 100 an orang terdiri dari dua lantai. Perahu itu juga dilengkapi kantin yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman. Kami memilih lantai atas sambil menikmati sungai Kapuas, serta kampung di sepanjang sungai Kapuas. Ada pemandangan yang cukup menyedihkan, nampak sampah-sampah mengotori sungai tersebut, sementara sungai itu juga dijadikan aktifitas penduduk sekitar mulai mencuci, mandi, dan lain-lain.

Lelah pun tak terelakkan. Setelah mengelilingi sungai kapuas sekitar 40 menit, kembali ke hotel untuk istirahat dan packing adalah impian kami semua…hehehehehe

Akhirnya, terimakasih yang sebesar-besarnya kepada panitia yang telah memfasilitasi city tour yang sangat menyenangkan, yang dengan sabar menemani kami para emak-emak rempong hehehehe. Kepada panitia dari biologi Universitas Tanjungpura yang menjadi tuan rumah acara international conference, rakernas KOBI dan city tour kami menyampaikan terimakasih dan mohon maaf jika ada kekhilafan. Semoga acara ini membawa keberkahan… Aamiin

Hotel Ibis Pontianak
8 September 2019

Bagi teman-teman, saudara yang kini kena efek asap semoga segera diberi kesehatan dan keselamatan. Semoga kasus asap segera terselesaikan. Aamiin.

☝setoran sunah, 16-9-2019

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here