KRT Radjiman Wedyodiningrat: Dokter, Pejuang, Politisi

0
947

*KRT Radjiman Wedyodiningrat: Dokter, Pejuang, Politisi*

Catatan Muhammad Chirzin

Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter yang juga merupakan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. Ia anggota organisasi Budi Utomo. Pada tahun 1945 ia terpilih untuk memimpin Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Lahir di Yogyakarta, 21 April 1879, dan meninggal dunia di Ngawi, 20 September 1952.

Dalam sejarah Negara Indonesia, peran Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat: menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan inilah yang merancang cikal bakal terciptanya konstitusi Negara Indonesia yang saat ini dikenal dengan nama Undang-Undang Dasar 1945.

Radjiman Wedyodiningrat anak Sutrodono, pensiunan kopral yang menjadi centeng di Pecinan Yogyakarta. Ibunya berasal dari Gorontalo.

Radjiman kecil lulus dari sekolah dasar elite untuk anak bumiputera, yakni Europeesche Lagere School (ELS) pada 27 April 1893 di Yogyakarta.
Ia melanjutkan belajar ke sekolah dokter Jawa atau School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), lulus pada 22 Desember 1898.

Pendidikan Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat dipengaruhi oleh dokter Wahidin Sudirohusodo yang merupakan suami bibinya. Selama menempuh pendidikan di sekolah kedokteran, dokter Wahidin Sudirohusodo tiada henti-hentinya memberikan pertolongan kepada Radjiman untuk bisa menyelesaikan kuliahnya hingga lulus dari STOVIA.

Selama menjadi dokter Radjiman Wedyodiningrat pernah bertugas memberantas penyakit pes di Purworejo dan Banyumas.

Ia kemudian bertugas di Rumah Sakit Jiwa Lawang dan Rumah Sakit Sragen.

Radjiman pernah menjadi dokter pribadi di Keraton Susuhunan Surakarta.

Pada 1909 ia memutuskan pergi ke Belanda melanjutkan pendidikan dan memperdalam ilmu kedokteran. Radjiman Wedyodiningrat hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan kuliahnya.

Sepulang dari Belanda, Radjiman Wedyodiningrat tercatat pernah menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) pada tahun 1918 sampai dengan 1921. Ia juga terlibat aktif dalam pendirian Partai Indonesia Raya (Parindra) pada tahun 1935 di Surakarta oleh Dr Soetomo dan kawan-kawan.

Inspirasi Perjuangan Radjiman Wedyodiningrat

– Berbakti untuk meraih kemerdekaan Indonesia dengan mengorbankan tenaga, pikiran, dan ilmu pengetahuan.

– Ilmu apa saja berguna untuk meraih kemerdekaan RI.

– Ilmu adalah untuk beribadah kepada Tuhan, dan berdedikasi kepada sesama.

– Allah mengangkat derajat manusia dengan iman dan ilmu.

Hai orang-orang beriman, bila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah memberi kelapangan untukmu. Dan bila dikatakan: “Berdirilah”, maka berdirilah, niscaya Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujadilah/58:11)

(Apakah orang musyrik lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?” Orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang yang berbuat baik di dunia memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas. (QS Az-Zumar/39:9-10)

1. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),
2. dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,
3. dan demi bapak dan anaknya.
4. Kami telah menciptakan manusia dalam susah payah.
5. Apakah manusia menyangka tiada seorang pun yang berkuasa atasnya?
6. Dan mengatakan: “Aku telah habiskan banyak harta.”
7. Apakah dia menyangka tak seorang pun melihatnya?
8. Bukankah telah Kami berikan kepadanya dua mata,
9. lidah dan dua buah bibir.
10. Dan Kami tunjukkan kepadanya dua jalan,
11. Tapi dia tak menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar?
13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
14. atau memberi makan pada hari kelaparan,
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
16. atau kepada orang miskin yang sangat fakir.
17. Dan orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan berkasih sayang.
18. Mereka adalah golongan kanan.
19. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, itulah golongan kiri.
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
(QS Al-Balad/90:1-20)

Katakanlah: “Jika bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, – lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At-Taubah/9:24)

Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Allah benar-benar beserta mereka yang berbuat baik. (QS Al-Ankabut/29:69)

Dengan ilmu hidup menjadi mudah.
Dengan seni hidup menjadi indah.
Dengan agama hidup menjadi terarah.
(H. A. Mukti Ali)

Modal perjuangan:

Bandha, bahu, pikir; lek perlu sak nyawane pisan.

Siapa yang meninggalkan kediamannya untuk menuntut ilmu, maka ia fi sabilillah (di jalan Allah) hingga pulang.

Siapa yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, Allah swt memudshkan jalan masuk surga.

Yen waniya ing gampang, wediya ing pakewuh, sabarang ora kelakon.

Doa adalah senjata orang beriman.

Waspadalah terhadap doa orang yang teraniaya, karena tak ada hijab/sekat antara dia dengan Allah swt.

Selamat berjuang !!!

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here