MEMAKNAI RAMADAN SEBAGAI BULAN KEILMUAN

0
1664

MEMAKNAI RAMADAN SEBAGAI BULAN KEILMUAN

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan. Di dalam bulan ini, umat Islam berlomba-lomba mengisinya dengan aktivitas-aktivitas yang tidak jauh dari aktivitas keilmuan, seperti membaca Al-Qur’an, mengkaji isi kandungan Al-Qur’an, mengikuti kajian-kajian keagamaan,dan lain sebagainya. Ada kajian menjelang buka puasa, ada kajian bakda Shubuh, ada kultum Tarawih, ada tadarus Al-Qur’an, dan lain-lain yang semuanya itu bertujuan untuk mendalami ilmu agama. Jadi aktivitas di bulan Ramadan ternyata tidak lepas dari aktivitas mengkaji ilmu. Walaupun umumnya kegiatan kajian yang diselenggarakan masih seputar mengkaji ilmu agama, tetapi sebenarnya tidak menutup kemungkinan juga jika diisi dengan kajian-kajian ilmu yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, seperti ilmu ekonomi, ilmu sains, ilmu hukum, ilmu kesehatan, dan lain sebagainya. Ilmu yang diperlukan dan bermanfaat bagi masyarakat bukan hanya ilmu agama saja, tetapi juga ilmu-ilmu penunjang lainnya. Penguasaan ilmu agama tanpa didukung dengan penguasaan ilmu-ilmu duniawi lain sebagai penunjang kehidupan, maka kehidupan masyarakat akan berjalan secara kurang seimbang. Ilmu agama dan ilmu umum adalah saling mendukung dan saling melengkapi. Kedua jenis ilmu tersebut sama-sama penting bagi proses kehidupan manusia.

 

Ramadan adalah bulan keilmuan. Di dalam bulan Ramadan terdapat peristiwa penting dan istimewa yaitu diturunkannya Al-Quran. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Islam dan umat manusia pada umumnya. Wahyu Al-Qur’an pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Saw adalah berisi perintah membaca, yaitu iqra’ (bacalah). Jika bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat mulia karena di dalamnya diturunkannya Al-Qur’an yang memerintahkan umat Islam untuk membaca (mencintai ilmu), maka bulan Ramadan adalah bulan keilmuan. Ingat Ramadan, maka ingat ilmu. Ingat puasa Ramadan, maka ingat menuntut ilmu. Demikianlah eratnya hubungan puasa Ramadan dengan aktivitas keilmuan. Maka sudah saatnya umat Islam mengisi bulan Ramadan dengan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan keilmuan, kompetensi, keterampilan, dan wawasan pengetahuannya. Bulan Ramadan adalah momentum terbaik untuk peningkatan kualitas diri, yakni kualitas keilmuan dengan ditunjang dengan kualitas spiritual.

Di tahun 2021 ini, bersamaan dengan datangnya bulan Ramadan, bangsa Indonesia juga memperingati Hari Pendidikan Nasional. Karena bulan Ramadan sangat berhubungan erat dengan aktivitas keilmuan, maka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021 ini terasa sangat istimewa. Mengapa? Karena peringatan Hari Pendidikan Nasional berada di dalam bulan Ramadan. Semoga momen kebersamaan bulan Ramadan dan peringatan Hari Pendidikan Nasional ini akan memberikan pengaruh positif pada kemajuan pendidikan nasional. Semoga keagungan dan kemuliaan bulan Ramadan tahun ini juga akan membawa keberkahan tersendiri bagi kemajuan pendidikan nasional. Melalui keagungan bulan Ramadan, marilah kita majukan pendidikan nasional bangsa Indonesia dengan menjalankan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan literasi seperti membaca, menulis, mengkaji, mendiskusikan, dan menseminarkan. Ide-ide dan gagasan kreatif serta pemikiran-pemikiran kita seputar upaya memajukan dunia pendidikan Indonesia, marilah kita tulis dan kita sebarkan melalui media sosial, media massa, maupun media blog/website. Marilah kita ungkapkan ide-ide, gagasan-gagasan, dan pemikiran-pemikiran brilliant kita kepada masyarakat luas agar bangsa ini penuh dengan gagasan-gagasan positif dan keoptimisan tentang masa depan pembangunan sistem pendidikan nasional.

 

Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk membangun peradaban maju. Melalui sistem pendidikan yang baik, banyak negara yang awalnya terpuruk sekarang menjadi negara yang maju, makmur, dan sejahtera. Negara-negara yang maju pasti kehidupan warga negaranya juga sejahtera. Negara-negara yang maju pasti memiliki sistem pendidikan yang berkualitas tinggi. Justru fenomena yang sebaliknya terjadi di negara-negara berkembang yang banyak mengalami permasalahan. Maka agar bangsa Indonesia mampu menjadi bangsa yang maju, makmur, dan sejahtera, maka setiap warga negara harus memiliki kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Semua warga negara Indonesia harus memiliki kesempatan mengakses pendidikan secara adil dan merata. Semua wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia harus memiliki pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahun berwujud bangunan-bangunan sekolah yang berkualitas  tinggi. Hanya melalui pengelolaan dan penataan sistem pendidikan yang bermutu tinggi dan meratanya kesempatan akses pendidikan bagi semua wara negara Indonesia, bangsa Indonesia akan berpeluang menjadi bangsa yang besar, maju, makmur, dan sejahtera.

 

Bagi penulis pribadi, pendidikan memegang peranan penting dalam mengubah kehidupan penulis dari tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa menjadi sekarang ini. Penulis sekarang dapat menjalani profesi terhormat sebagai pendidik di jenjang pendidikan tinggi juga karena tidak lepas dari faktor pendidikan. Penulis memiliki kehidupan yang berkecukupan juga karena faktor pendidikan. Penulis dapat membangun harkat dan martabat diri dan keluarga juga karena faktor pendidikan. Jadi, pendidikan memiliki arti yang sangat penting dan istimewa bagi penulis. Tanpa jalur pendidikan yang pernah penulis tempuh dulu, mungkin kehidupan dan karier penulis tidak akan seperti sekarang ini. Pendidikan adalah sarana untuk membangun kehormatan, harkat, martabat dan meningkatkan kesejahteraan. Allah Swt sendiri telah menegaskan melalui firman-Nya dalam surat Al-Mujadilah ayat 11 bahwa DIA akan meningkatkan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa derajat.

 

Untuk mewujudkan Ramadan yang berkah dan penuh kebaikan, maka penulis berusaha mengisinya dengan aktivitas literasi berwujud menulis setiap hari. Penulis berusaha menjadikan bulan Ramadan tahun  ini sebagai bulan literasi, bulan keilmuan, dan bulan peningkatan kualitas diri. Penulis berharap setelah keluar dari bulan yang penuh keagungan dan keistimewaan ini, penulis dapat mempunyai satu draft naskah buku solo hasil perenungan dan pemaknaan terhadap aktivitas puasa Ramadan. Demikianlah cara penulis dalam mengisi dan memaknai bulan Ramadan tahun ini, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah Swt. Jika Allah Swt saja mengistimewakan bulan Ramadan, mengapa kita tidak ikut juga mengistimewakannya dengan menjadikannya sebagai momentum untuk mencatatkan rekam jejak berkarya kita.

 

Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021. Mari kita bersama-sama “Serentak Bergerak, (me)-Wujudkan Merdeka Belajar”. Belajar adalah hak kemerdekaan setiap orang. Tanpa kemerdekaan dalam belajar, maka hanya akan dihasilkan pribadi-pribadi yang tidak maksimal menggunakan potensinya. Merdeka [dalam] Belajar adalah cara untuk memerdekakan setiap peserta didik dalam menggali, mengenali, mengembangkan, dan meningkatkan potensi dan bakat minatnya. Melalui program Merdeka Belajar, mari kita songsong Indonesia Emas 2045. []

 

Gumpang Baru, 20 Ramadhan 1442 H (02 Mei 2021)

 

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here