MENDEKATKAN BUKU KE PEMBACANYA
Sri Lestari Linawati
Melihat tanam-tanaman yang mulai tumbuh dan bermekaran merupakan aktivitas menyenangkan dan memberi harapan. Menyenangkan karena mata menjadi segar. Memberi harapan karena pada pertumbuhan tanaman, hijau daunnya, batangnya dan bunganya, menjadi bukti adanya kekuasaan Tuhan Allah. Hijau daunnya cerah dan memberikan kesegaran. Batangnya yang terus menjulang tiada penyangga membuat kita bertanya “kok bisa?” Bunganya mekar dengan aneka warna dan rupa. Masyaallah.
Tiba-tiba aku dikejutkan sapa seorang bocah kecil, Najwa, “Assalamu’alaikum, Bu Lina, mau pinjam buku.” Segera kujawab, “Iya, Nduk, ambil saja.” Sambil menunjukkan buku yang telah diambilnya, dia tersenyum bangga, “Sudah, Bu, terima kasih ya..” Gadis kecil itu lalu pulang.
Segera kutata buku-buku yang ada di rak baca. Aku harus menyiapkannya, siapa pun anak dan ibu yang akan datang berkunjung. Selain buku-buku anak, hari ini ditambah menu baru, yaitu buku pelajaran SMA, buku bacaan populer dan juga buku agak tebal bacaan ibu-ibu. Untuk apa? Yach variasi saja.. siapa tahu ada yang berminat buku Kehidupan Rasulullah, Fikih Wanita dan buku Pendidikan Anak dalam Islam.
Kalau buku pelajaran SMA untuk apa? Ya jaga-jaga saja bila ada anak usia SMA yang menemani adiknya bermain. Kalau pun tidak ada, kita memfasilitasi tetap majunya minat baca anak. Boleh kan anak SD atau SMP membuka-buka buku SMA? Hehe.. siapa tahu bisa terjadi percepatan..
Aku umumkan di grup WA ibu-ibu RT 01 Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Beliau-beliau itulah sasaran program baca kami. Ini model pengembangan pendidikan ala masyarakat. Paradigmanya pun mengikuti alur budaya masyarakat. Seperti pepatah “Di mana bumi diinjak, di situ langit dijunjung.” Jangan samakan dengan pendidikan di sekolah formal yang hari ini disampaikan, hari ini pula mendapatkan respon.
Aku umumkan pula di status whatsapp. Ini untuk sosialisasi program.
Di antara yang merespon, ternyata ada yang agak serius menanggapinya. “Saya punya buku-buku, novel, majalah, mau?” Subhanallah wal hamdulillah.. Tentu saja tidak kutolak. Dengan adanya tambahan buku, membuat saya kian termotivasi memperluas jangkauan layanan.
Ke depan, aku perlu menyiapkan tenaga yang bersedia meminjamkan buku ini dari rumah ke rumah. Tentu perlu memiliki visi dan misi yang sama. Juga karena kita perlu menerapkan protocol pencegahan covid-19, yaitu jaga jarak (fisik), pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Laki-laki atau perempuan? Aha.. bagus juga bila nanti ada sebuah rumah khusus perempuan penggerak literasi masyarakat. Allahumma amin..