Ngaji #3
Menempuh Jalan Kembali kepada Tuhan
Sri Lestari Linawati
Teman, kita ikhtiarkan ngaji satu hari satu ayat. Baca tulisan Arabnya, baca arti Indonesianya. Ok?
Dzaalikal yaumul Haq, faman syaa-attakhada ilaa rabbihii maaabaa (An-Naba’: 39)
Artinya, “Itulah hari yang pasti terjadi, maka siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya”.
Kita baca satu ayat saja. Ikhtiar untuk membaca tulisan Arabnya, dilanjutkan membaca artinya dalam bahasa Indonesia. Modalnya hanya membaca dari Al-Qur’an Terjemah. Saya yakin Anda memiliki Al-Qur’an Terjemah, terbitan jenis apapun.
Kalau tidak punya bagaimana?
Anda bisa meminjamnya di perpustakaan kampus atau sekolah. Bisa juga pinjam pakde, bude, bulik, om, Tante.
Perkuliahan dan pembelajaran online?
Nah, Anda bisa langsung Googling. Tulis surat apa ayat berapa, dengan terjemahnya. Klik. Sesaat akan segera muncul yang Anda minta. Jadi sekarang jamannya sudah banyak memberikan kemudahan akses belajar.
Aplikasi Iqro’ juga sudah tersedia. Akan menyimak bacaan mengaji melalui youtube juga mudah kita dapatkan. Tinggal diniatkan saja.
Ingin memiliki sendiri mushaf Al-Qur’an yang ada terjemahnya?
Mudah kok mendapatkannya. Toko-toko kitab menyediakan mushaf Al-Qur’an. Sewaktu saya kecil, Al-Qur’an Tarjamah Depag sudah istimewa. Delapan ribu harganya ketika itu. Saya beli di sebuah toko kitab di pasar Tanjung Jember, minta antar Bapak. Dibeli dari angpao lebaran yang dikumpulkan.
Kini jaman kian manju. Tersedia aneka mushaf Al-Qur’an dengan berbagai edisi, ukuran, warna. Semakin banyak pilihannya. Harganya pun beragam. Ringan-ringan pula. Tidak mahal. Di bawah seratus ribu banyak juga. Tinggal menyesuaikan koceknya. Misal ingin beli yang agak mahal, yang edisinya sesuai dengan kebutuhan kita, bisa menabung dulu.
Ada Al-Qur’an yang kecil yang cukup dimasukkan saku. Siswa, mahasiswa, ibu-ibu muda yang masih enerjik dan penglihatannya masih normal, cocok dengan Al-Qur’an saku ini. Kelebihannya, di mana pun kita berkesempatan membuka dan membacanya. Di sekolah, saat antri bank, antri ujian, antri konsultasi, di bis, di kereta.
Al-Qur’an standar, yang ukurannya sedang, cocok dipajang di rumah, sekolah, kantor, kampus. Siapa pun mudah membuka dan membacanya. Masalahnya sekarang PPKM Darurat. Sekolah, kampus, kantor, semuanya dibatasi. Kegiatannya diutamakan online, untuk keselamatan bersama. Kita bisa memanfaatkan mushaf Al-Qur’an yang tersedia di rumah.
Lansia sudah capek kalau melihat tulisan kecil-kecil?
Ahaaa… Tenaaang.. Mushaf Al-Qur’an yang cetakan besar juga ada lho. Jadi mata pembaca dimanjakan dengan tulisan yang dapat dibaca dengan mudah, tanpa harus mengerutkan kening.
Intinya, kemudahan membaca Al-Qur’an satu hari satu ayat sudah tersedia sedemikian rupa. Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah kecil menuju ridha Allah penting kita lakukan, terutama di masa pandemi ini. Tidak ada kata terlambat. Mulailah membaca Al-Qur’an satu hari satu ayat. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, aamiin..
Yogyakarta, 11 Juli 2021