ABDUL HALIM FATHANI
Pemerhati Pendidikan dan Dosen Pendidikan MatematikaUniversitas Islam Malang
MEMBACA buku karangan Rhenald Kasali memang sangat menarik. Banyak informasi berharga yang dapat kita peroleh. Buku itu berjudul “Self Driving: Menjadi Driver atau Passanger?”. Buku ini diterbitkan Penerbit Mizan-Bandung, September 2014.
Dalam Kata Pengantarnya, Rhenald Kasali melalui judulnya, mengajak kita semua, pembaca buku, untuk bergabung dalam Gerakan “From Passengers to be Drivers”. Pada paragraf keempat, Kasali menegaskan bahwa “dunia usaha menghendaki manusia-manusia berkarakter driver yang berkompetensi, namun juga cekatan, gesit, berinisiatif, dan kreatif. Namun, di berbagai kampus tanpa disadari yang terjadi justru pembentukan manusia-manusia passanger.”
Pernyataan ini –sungguh- telah membuka mata para pegiat kampus. Singkatnya, Kasali tersebut menyebut bahwa kampus banyak terbukti telah berhasil mencetak generasi passanger, sementara dunia usaha menginginkan driver. Tidak akan bertemu? Oleh karena itu, penting kiranya, antara kampus dan dunia usaha, serta semua stakeholder, harus mau sekaligus mampu untuk duduk bersama satu meja. Kampus dan dunia usaha harus bersinergi untuk menyiapkan generasi driver yang memiliki kompetensi, seiring dengan kebutuhan di zamannya.
Driver yang bagaimana? Driver yang dimaksud tentu driver yang memiliki kecakapan baik, kreatif, kritis, dan terpenting yang memiliki kemampuan menatap masa depan yang lebih baik. Pada saat bersamaan, driver, juga haruslah seorang yang problem solver. Karena, dalam perjalanannya, tidak jarang seorang driver akan menemui pelbagai permasalahan. Menghadapi permasalahan tidak didiamkan saja, melainkan harus dicari jalan keluarnya, harus ditemukan solusinya.
Pada paragraf berikutnya, paragraf delapan, Kasali mencontohkan visi kampus yang sangat menarik, ialah visi kampus Podomoro University. Visinya adalah “Creating graduates from ‘passangers’ to ‘drivers’ in their lives, organizations, and new ventures.” Visi ini menarik sekali. Singkat, padat, dan mengena. Penulis yakin, jika visi ini berhasil diwujudkan, maka akan tidak sedikit lahir para generasi-generasi driver. Driver yang dinamis, sesuai dengan kebutuhan zaman.
AKhirnya, mari kita semua belajar dan terus belajar menjadi driver, dengan tetap memperhatikan passangers di sekitar kita. [ahf]