Oleh : Didi Junaedi
Alhamdulillah. Syukur tak terukur kita haturkan ke hadirat Allah Swt. Hari ini, kita menapaki lembaran baru kehidupan di Tahun Baru 2020. Perkenankan saya untuk menuliskan sebuah catatan ringan sebagai pembuka lembaran baru kehidupan kita di tahun baru ini.
Pada hakekatnya, bertambahnya tahun, secara kuantitas memang menambah umur kita. Tetapi, secara substansi justru mengurangi jatah hidup kita di dunia ini.
Tidak terlalu penting bertambahnya tahun atau bertambahnya umur, yang terpenting adalah peningkatan kualitas diri menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Ya, menjadi lebih baik adalah sebuah keniscayaan yang akan membawa keberuntungan dan kesuksesan. Sedangkan menjadi lebih buruk adalah sebuah petaka yang akan membawa seseorang pada kehancuran.
Ironisnya, banyak di antara kita, atau bahkan mungkin diri kita sendiri sering tidak menyadari hal ini. Kita sering mengisi hari demi hari dengan hal-hal yang tidak memberi dampak positif apa pun dalam kehidupan kita. Seringkali justru hari yang kita jalani semakin menurun kualitasnya dari hari-hari yang telah kita lalui.
Untuk menyadarkan kita dari perilaku buruk ini, maka harus ditanamkan kesadaran dalam diri kita bahwa hidup kita sesungguhnya adalah hari ini. Ya, sekali lagi perlu ditegaskan bahwa hidup kita itu hari ini. Karena, kemarin adalah masa lalu, dan esok atau masa depan adalah ketidakpastian.
Seseorang yang selalu melihat ke masa lalu, akan menjumpai dua kemungkinan. Pertama, jika masa lalu itu dilalui dengan indah, maka akan memunculkan romantisme sejarah yang bisa saja meninabobokan dan melupakan bahwa dia hidup saat ini. Mungkin dulu dia orang yang memiliki banyak prestasi dan selalu dipenuhi puja-puji sanjungan di sana-sini. Sedangkan saat ini, mungkin dia sudah tidak dikenal lagi. Tidak ada lagi yang peduli dengannya. Hal ini akan memunculkan rasa sedih dalam dirinya. Dan ini akan merusak kehidupan dia selanjutnya. Kedua, jika masa lalu itu dijalani dengan penuh catatan kelam, trauma dan kekecewaan, maka akan sangat berdampak buruk bagi orang tersebut. Semakin dia mengingat masa lalu, semakin terasa sakit dan pedihnya penderitaan yang pernah dirasakannya. Dan hal ini tentu akan sangat berdampak buruk bagi masa depannya.
Adapun seseorang yang selalu berpikir tentang masa depannya yang belum pasti, akan memunculkan kekhwatiran dan kecemasan. Dia akan berandai-andai, berangan-angan dan berkhayal tentang sesuatu yang mungkin akan sangat berbeda dengan yang akan dia jumpainya kelak. Hal ini juga akan berdampak buruk bagi kehidupan yang tengah dijalaninya.
Hemat penulis, untuk menghapus trauma masa lalu, ataupun mengusir kecemasan serta kekhawatiran masa depan, yang perlu kita lakukan adalah berbuat yang terbaik hari ini. Perlu kita tanamkan dalam diri setiap kita, bahwa setiap hari adalah saat terbaik untuk melakukan aktivitas terbaik. Sehingga dengan demikian, tidak ada satu hari pun yang kita isi dengan hal-hal yang tidak berguna alias sia-sia.
Hidup kita di masa yang akan datang ditentukan dengan aktivitas kita hari ini. Seperti apa kita, lima, sepuluh, dua puluh bahkan tiga puluh tahun yang akan datang, ditentukan dengan kualitas pribadi kita hari ini. Maka, berbuatlah yang terbaik setiap hari, sehingga masa depan kita penuh dengan harapan dan kebahagiaan.
Selamat menapaki hari-hari di tahun baru 2020 ini dengan semangat baru, menjadi manusia-manusia baru yanga lebih baik dan lebih bermakna.
* Ruang Inspirasi, Rabu, 1 Januari 2020.