Pendidikan Pemilih Pemula

0
806

Oleh Agus Hariono

Siang tadi, saya mendapat kesempatan untuk memberikan sosialisasi kepada siswa SMA Negeri 2 Pare Kediri. Sebagai penyelenggara Pemilu, tentu saya sangat senang dapat berjumpa dengan para pemilih pemula, apalagi secara langsung. Kesempatan ini langka, bahkan sama sekali tidak dijumpai semasa Pemilihan Serentak 2020 lalu, iya, karena alasan pandemic.

Kali ini saya hadir atas undangan Bakesbangpol Kabupaten Kediri, mewakili KPU Kabupaten Kediri. Bersama dengan Kepala Bakesbangpol, Anggota DPRD, dan Komisioner Bawaslu kami menyampaikan materi secara bergantian. Bertemu dengan para pemilih pemula merupakan kesempatan menarik. Rata-rata mereka sangat penasaran dengan penyelenggaraan Pemilu. Itu dapat dilihat salah satunya dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan pasca pemaparan materi.

Berdasarkan pengalaman teman-teman yang sudah melaksanakan kegiatan serupa di tempat lain, katanya minim yang bertanya, bahkan juga nihil pertanyaan. Berbeda pada sosialisasi kali ini, termin pertama dibuka, ada banyak peserta yang mengacungkan tangan. Kemudian disusul termin kedua juga tidak kalah banyak. Artinya mereka begitu antusias memperhatikan dan menyimak seluruh materi pada sosialisasi ini, memberikan feedback berupa pertanyaan.

Hebatnya pertanyaan yang mereka ajukan bukan pertanyaan remeh, melainkan unik dan ada beberapa yang sulit dijawab. Misalnya, ada pertanyaan, “Bagaimana cara kita menumbuhkan kesadaran berdemokrasi kepada masyarakat yang acuh, dan bahkan anti demokrasi?” Pertanyaan yang sangat sulit dijawab.

Lalu, ada juga pertanyaan tentang bagaimana cara menjadi pemilih yang baik; Apa penyebab warga negara dicabut hak pilihnya, baik hak memilih maupun hak dipilih; Bagaimana dampak sosialisasi bagi warga bagi pemilih maupun warga masyarakat. Saya tidak menduga jika pertanyaan mereka sampai sedalam itu. Rata-rata anak-anak usia SMA itu pertanyaannya sederhana dan tidak membutuhkan penjelasan yang panjang.

Tiga contoh pertanyaan di atas mencerminkan bahwa mereka memiliki kematangan dan keseriusan dalam belajar tentang kepemiluan. Melihat keseriusan dan kesungguhan dalam belajar, ingin rasanya berlama-lama diskusi dengan mereka. Keingintahuan mereka sangat besar. Semakin dijelaskan, semakin besar keingintahuannya. Semakin banyak pertanyaan. Ini bagi saya sangat menantang. Mampu memberikan kepuasan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka merupakan kenikmatan yang tiada tara.

Sayang sekali, kesempatan kali ini tidak begitu panjang, karena harus berbagi waktu dengan narasumber yang lain. Saya sangat berharap kesempatan ini dapat terulang. Tidak saja dengan satu sekolah namun bisa dengan sekolah-sekolah lain di Kabupaten Kediri, yang terdapat pemilih pemulanya.

Di akhir, saya memberikan apresiasi atas antusiasme mereka dalam mengikuti sosialisasi ini dengan serius. Tidak ada satu pun peserta yang bercakap dengan peserta yang lain selama sosialisasi berlangsung. Suasana sangat kondusif. Peserta sangat tertib, lagi aktif. Meskipun agak tidak nyambung dengan tema sosialisasi, saya memberikan ungkapan inspiratif kepada mereka. “Jika kalian ingin kaya tiga bulan, maka tanamlah padi. Jika kalian ingin kaya enam tahun, maka tanamlah pohon. Namun, jika kalian ingin kaya seumur hidup, maka tanamlah ilmu.

Plemahan, 23 Maret 2022

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here