Oleh Agus Hariono
Ketika pikiran sedang dalam kondisi kacau, seringkali akan berpengaruh pada aktivitasnya, yaitu aktivitasnya turut menjadi kacau. Misalnya, ada seorang sedang dalam masalah besar, sehingga pikiran menjadi kacau. Kemudian dia mengerjakan suatu pekerjaan, pekerjaan pun juga akan menjadi kacau, tidak bisa terselesaikan dengan baik, atau bahkan malah muncul masalah baru.
Pernah suatu ketika ada seorang yang bercerita sedang mengalami masalah dengan keluarganya. Namun, ia nekad datang ke lapangan untuk berolah raga. Ketika sedang berolah raga, bukannya tambah segar, sehat dan semangat, malah badan terasa capek, berat dan sama sekali tidak semangat. Banyak sekali melakukan tindakan ceroboh saat olah raga. Walhasil kalah ketika bertanding. Itulah kira-kira gambaran pikiran yang sedang kacau, namun dipaksakan untuk mengerjakan suatu aktivitas.
“Kenyataan bahwa pikiran menguasai tubuh merupakan kenyataan paling mendasar yang kita ketahui tentang proses kehidupan.”—Frans Alexander.
Tubuh kita senantiasa merespon seluruh stimulus yang diberikan oleh pikiran kita. Ketika pikiran sedang kalut, maka tubuh pun menjadi sedih. Ketika pikiran sedang fresh, tubuh kita terasa sangat segar dan semangat. Pikiran yang tidak baik, membuat tubuh kita menjadi tidak baik pula. Pikiran yang positif membuat tubuh kita menjadi tenang dan tenteram.
Memang ketika pikiran sedang tidak baik, kita sering kali kerepotan. Digunakan untuk aktivitas tidak produktif. Digunakan untuk tidur juga tidak bisa tidur. Bersama dengan orang lain seringkali justru memicu terjadinya salah paham. Serba susah. Ke sana kemari tidak enak. Dalam kondisi inilah kadang kita disebut sedang sakit pikiran.
Dalam kondisi yang seperti ini tentu kita merasa sama sekali tidak nyaman. Inginnya marah, tapi kadang tidak tahu marah dengan siapa. Aktivitas apa pun terasa kurang pas. Makan apa pun terasa tidak enak. Ya, karena memang pikiran sedang menguasai tubuh. Maka, apa pun yang dilakukan tubuh menjadi tidak enak,
Siapa yang bisa menolong kita? Tentu sebagai orang beragama kita percaya Kemahakuasaan Allah. Sehingga apapun yang kita keluhkan, senantiasa memohon bantuan kepada Allah. Dia adalah satu-satu dzat tempat kita mengadu, memohon dan berlindung. Semoga kita senantiasa dalam kejernihan pikiran. Amin.
Wallahu a’lam!
