PERTEMUAN SINGKAT, UNTUK KENANGAN YANG PANJANG

0
1849

Oleh Syahrul
DR. Taufiqi pertama kali bertatap muka di Malang, di rumah pribadi beliau acara kopdar perdana SPN. Sebelumnya hanya tahu melalui WAG SPN tentunya. Dari tulisan-tulisan motivasi dosis tinggi.

Perjalanan 8 jam kereta dari Jogja menjadi cair saat disambut oleh Dr. Viqy. Dengan wajah bersih, putih, tubuh yang ideal, serta suara yang khas berwibawa menunjukkan siapa beliau. Benar saja, beliau memiliki segalanya. Dan saya iri.

Dalam hadis disebutkan bahwa tidak boleh iri kecuali dalam dua perkara. Pertama pada seseorang yang diberi pemahaman al-Quran dan mampu mengamalkannya. Kedua, orang yang diberi kekayaan namun tetap dermawan. Insyaallah, keduanya ada sama beliau. Keilmuan dan kekayaan. Fid-dunya hasanah, wafil alkhirati hasanah.

Setelah acara kopdar perdana selesai, rombongan jogja diantar ke stasiun oleh Dr. Viqy langsung. Kami bertiga, Prof. Chirzin, Mbak Arum, dan saya. Dan itulah pertama kali saya naik mobil Fortuner, maklum orang desa. Hahaha.

Pulang dari Malang saya membawa oleh-oleh buku keren yang berjudul, …. karena saya juga guru. Namun, belum bisa mempraktikkan keseluruh isinya, makanya belum kaya-kaya.

Tulisan-tulisan beliau di FB atau di WAG terus saya ikuti. Meskipun tidak semuanya sempat terbaca. Membacanya saja membutuhkan waktu yang banyak, bagaimana dengan menuliskannya? Di tengah kesibukan yang luar biasa. Membayangkannya saja capek, apalagi melakukannya.

Ternyata rumusnya sederhana, semua hasil tulisan itu dilakukan di waktu-waktu senggang saja, misalnya di atas pesawat, nunggu antrian, atau mengantar istri belanja. Dan hanya melalui gadget atau handphone. Dan ini yang kemudian saya ikuti, menulis dengan handphone, hinga terbit naskah perdana di Quanta dan masuk TB. Gramedia se-Indonesia. Lahir buku kedua, ketiga dan insyaallah keempat.

Pertemua kedua saat kopdar perdana SPK di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Dan beliau sebagai salah satu penelisnya. Gaya orasinya menyakinkan. Audiens disuguhi materi yang tidak membosankan. Pantas saja track record nya selama ini dalam menyampaikan seminar selalu full antusias. Foto-foto menunjukkan ratusan sampai ribuan peserta mengangkat buku karya beliau secara bersama-sama.

Dari pertemuan ini ada beberapa gaya berbicaranya saya ikuti ketika mengajar di kelas. Karena sakit, saya pamit lebih dulu. Tentunya, setelah bersalaman dengan beliau.

Pertemuan ketiga di kopdar SPK ke dua di Universitas Negeri Semarang. Dan ini adalah pertemuan yang lebih berkesan dan lebih lama. Karena anggota SPK menginap di Semarang dan melakukan rapat program kerja dan langkah-langkah kebijakan SPK kedepannya.
.
Selepas shalat Maghrib, setelah makan malam, sambil santai dan menunggu teman-teman yang berkumpul di lantai bawah untuk memulai rapat, saya, Prof. Chirzin, Dr. Ngainun dan Dr. Taufiqi berbincang santai. Salah satu topik yang dibucarakan adalah kesehatan. Bagaimana tetap sehat sampai usia senja. Prof. Chirzin kemudian menjelaskan tips sehat yang dilakukan selama ini. Mulai dari bangun sampai tidur.
.
“Life is begin at fourty.” Kata beliau menyudahi diskusi. Saya sama sekali tidak tahu, kalau beliau sudah sakit waktu itu. tidak ada tanda-tanda kalau sakit. Dan usia beliau saat itu 44 tahun (1975-2019).
.
Musyawarah pun berjalan santai namun serius. Sebagai moderator diskusi, saya menutup acara tepat pukul 00.00. Diskusi antar anggota tetap berjalan.
.
Keesokan harinya, saya tidak bisa ikut olah raga. Karena masih capek, saya memilih tidur. Ternyata beliau ikut menyaksikan kegiatan olahraga sebagai penonron, beserta putra bungsunya.
.
Sebelum kita berangkat ke Rawa Pening yang merupakan agenda tambahan kopdar SPK, kami banyak melakukan foto dan selfi bersama. Mungkin inilah moment kopdar yang paling seru dalam urusan foto. Sejak di penginapan sampai di Rawa Pening, cekrak dan cekrek. Di moment ini pula saya memiliki foto kenangan denga almarhum.

Jauh dari bayangan jika pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Karena saat kopdar di Universitas Islam Malang beliau sudah sakit dan dirawat secara intensif.
.
Kematian adalah misteri. Tugas kita adalah mempersiapkannya. Insyaallah, bekalnya sudah mencukupi. Selamat jalan Dr. HM. Taufiqi, SP., M.Pd. terimakasih atas buku-bukunya. “49 Hari Menjadi Guru Idola Luar Biasa & Kaya Raya,” dan “Graphology for Teaching, Parenting, Therapy.” Semoga menjadi amal jariah. Amin.

*Pengagum Rahasia. Lahir di Makassar, kuliah di Jogja, nikah di Wonosobo, tinggal di Magelang.

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here