Refleksi Kenangan Bersama Mr. Vicky

0
1667

Abd. Azis Tata Pangars

Kemarin malam hari Kamis, 05 Maret 2020 saya mendapatkan informasi dari Prof. Dr. H. Imam Suprayogo di WA Grup Sahabat Pena Kita, bahwasanya Dr.KH.M Taufiqi, SP, M.Pd atau biasa disapa dengan sapaan akrab Mr. Vicky ini sedang dirawat di RSU Syaiful Anwar, kamar Dahlia, Nomor 238. Spontan saja begitu mendapatkan kepastian tempat Mr. Vicky dirawat saya pun bicara ke istri untuk segera besok hari Jum’at mengagendakan menjenguk Mr. Vicky di rumah sakit.

Selama ini saya mengetahui beliau sedang sakit parah (gagal ginjal), namun saya tidak tahu kepastian dirawat dimana beliau. Saya mendapatkan info bahwa beliau sakit dari manajernya (Mas Zain) sekitar bulan September 2019, saat saya diminta Direktur Bravo VIEC tersebut untuk menggantikan beliau mengisi seminar yang sudah teragendakan di beberapa kota di Jawa Timur.

Masih dari Mas Zain, bahwasanya beliau sakit dikarenakan sering minum obat dan minuman penambah energi untuk menunjang aktivitasnya yang sangat sibuk. Memang Mr. Vicky sangat gila kerja, beliau seorang pekerja keras dan terbukti beliau menjadi orang sukses di usia muda.

Jum’at siang selepas sholat Jum’at saya sudah mengagendakan tiga kegiatan, pertama; ke kantor pajak untuk melaporkan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) pajak, kedua; menjenguk Mr. Vicky di RS Saiful Anwar dan yang ketiga; ke Pasar Besar Malang untuk membelikan mukena untuk anak saya di pondok Gontor.

Namun agenda kegiatan itu agak molor dikarenakan secara mendadak saya ditugaskan oleh Ketua PC LP Ma’arif NU Kabupaten Malang untuk mengikuti rapat Pengurus Ma’arif Malang Raya bersama ketua PWNU LP Ma’arif Jawa Timur, Gus Noor Shodiq Askandar di ruangan beliau Wakil Rektor 2 di Lantai 6 Gedung Umar Bin Khotob Unisma. Saya pun taat perintah Pimpinan, dikarenakan memang Ketua sedang ada kegiatan mengisi seminar di Kecamatan Jabung dan Pak Sekretaris juga ada kegiatan mengisi pengajian, akhirnya saya yang notabene-nya berdomisili dekat dengan kampus Unisma ketiban sampur. Saya laksanakan tugas dengan ikhlas dan tidak mengeluh. Rapat selesai tepat jam 3 sore, segera saya pulang untuk sholat Ashar dan berangkat ke kantor pajak.

Kantor pajak tepat di seberang RS Saiful Anwar, saya pun mengajak istri untuk melanjutkan agenda saya yang kedua, yaitu menjenguk Mr. Vicky. Namun karena tadi terburu-buru, kami tidak sempat membawa dan membeli oleh-oleh untuk beliau. Akhirnya kami pun berputar-putar sekitar di jalan Jaksa agung Suprapto Kota Malang untuk sekedar membelikan buah untuk oleh-oleh, namun ketika saya melihat jam pukul 5 sore, saya memutuskan untuk besok saja menjenguk Mr. Vicky karena sudah terlalu sore.

Sesampai di rumah, setelah sholat Maghrib dan mengaji, saya membuka HP dan mendapatkan informasi dari beberapa sahabat, baik japri maupun di grup WA bahwasanya Mr. Vicky meninggal dunia. Innalillahi wainnailaihi roojiun, sontak tubuh saya merinding menahan haru dan sedih yang luar biasa. Saya sangat menyesal tadi sore tidak jadi menjenguk Mr. Vicky. Seakan tidak percaya Mr. Vicky telah tiada.

Ingatan saya pun terbawa saat pertama kali bertemu dan mengenal Mr. Vicky pada tahun 2011 di kampus STAI Raden Rahmat. Ketika itu saya ikut membantu menjadi dosen di STAI Raden Rahmat Kepanjen yang kini berubah menjadi Universitas Islam Raden Rahmat (Unira). Kami sering diskusi mengenai sesuatu hal. Dari diskusi-diskusi tersebut saya dan Mr. Vicky semakin akrab. Jujur saja, Mr. Vicky-lah yang menjadi motivasi saya untuk melanjutkan kuliah S3.

Laki-laki muda energik yang juga Direktur Pascasarjana Unira tersebut berkata kepada saya, “Mas Azis.., nanti kalau sudah lulus S3, sampean akan saya ajak ikut seminar dan mengajar di Pascasarjana Unira.”

Janji beliau benar-benar dipenuhinya, malah sebelum saya lulus S3 beberapa kali saya diajak oleh beliau untuk mengisi seminar bersama beliau. Saat beliau sakit, saya diminta beliau menggantikan mengisi seminar, khususnya materi tentang menulis best practice bagi guru. Buku saya yang pertama kali terbit pada tahun 2016, beliaulah yang memberi kata pengantarnya.

Pada tahun 2015 Mas Husnaini, Mr. Vicky, Mas Syahrul, Mas Haidar, Mas Halim, Kyai Masruri, Pak Emcho, Prof. Chirzin, saya dan beberapa teman yang lain menginisiasi berdirinya perkumpulan penulis-penulis yang tergabung di grup WA; Sahabat Pena Nusantara (SPN), pertemuan kopdar pertama di rumahnya Mr. Vicky di Bululawang. Grup WA tersebut akhirnya berubah menjadi Sahabat Pena Kita (SPK) yang memiliki tradisi, setiap 6 bulan sekali melaksanakan kopdar, sekaligus launching buku antologi.

Sekitar tahun 2016 kami pernah semobil pulang pergi dari Malang menuju Pondok Pesantren Darul Istiqomah Bondowoso bersama Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag. Sempat malam-malam waktu itu mampir makan bersama di warung pinggir jalan di daerah Probolinggo, sungguh kenangan indah yang tak kan terlupakan.

Pada Desember 2019 saya dan Mr. Vicky bertemu untuk membahas tentang persiapan kopdar Grup WA Sahabat pena Kita (SPK) yang akan diadakan di UNISMA pada 25-26 Januari 2020. Pada waktu itu secara langsung Mr. Vicky berpamitan kepada saya, bahwa beliau tidak akan bisa ikut, dikarenakan akan istirahat total untuk perawatan sakit beliau. Saat itu saya sempat ditraktir makan di warung makan Ocean Garden di depan Stasiun Kota Malang oleh beliau. Tidak saya sangka itu adalah pertemuan terakhir saya dengan beliau.

Saya bersaksi bahwasanya Mr. Vicky yang juga Ketua Lakspedam NU Kabupaten Malang ini adalah orang baik. Semoga segala amal pahalanya diterima dan segala kekhilafan beliau diampuni oleh Allah Swt, serta ditempatkan di Surga-Nya. Al Faatihah…

Terimakasih atas inspirasi, ilmu, motivasi, nasehat dan pengalaman yang Mr. Vicky berikan pada saya baik secara langsung maupun tidak langsung. Meski sebenarnya masih banyak kenangan yang pernah terjadi, sekiranya saya cukupkan saja sampai di sini tulisan refleksi tentang Mr. Vicky. Mohon maaf…
Jum’at, 06-03-2020

Keterangan Foto: Foto terakhir bersama Mr. Vicky saat menunggu pesananan makan di Warung Makan Ocean Garden jalan Trunojoyo Kota Malang pada Desember 2019.

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here