Resolusi Romadlon

0
491

Dalam hadis dari Abdullah bin Mas’ud ra riwayat Ibnu Majah dinyatakan bahwa khutbah Hajah yang diajarkan oleh Rasulullah saw adalah setelah mengucapkan hamdalah dan syahadah serta solawat disebutkan 3 ayat Alqur’an yang semuanya perintah untuk bertaqwa kepada Allah swt.

Hadis itu lengkapnya sbb

[عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه أوتيَ رسولُ اللهِ ﷺ جوامعَ الخيرِ، وخواتمَهُ، أو قالَ: فواتحَ الخيرِ، فعلَّمنا خطبةَ الصَّلاةِ، وخطبةَ الحاجةِ، خطبةُ الصَّلاةِ: التَّحيّاتُ للهِ والصَّلواتُ والطَّيِّباتُ، السَّلامُ عليْكَ أيُّها النَّبيُّ، ورحمةُ اللهِ وبرَكاتُهُ، السَّلامُ علينا وعلى عبادِ اللهِ الصّالحينَ، أشْهدُ أن لا إلَهَ إلاَّ اللهُ، وأشْهدُ أنّ محمَّدًا عبدُهُ ورسولُهُ، وخطبةُ الحاجةِ: أنّ الحمدَ للهِ، نحمدُهُ، ونستعينُهُ، ونستغفرُهُ، ونعوذُ باللهِ من شرورِ أنفسنا، ومن سيِّئاتِ أعمالنا، من يَهدِهِ اللهُ فلا مضلَّ لَهُ، ومن يضلل فلا هاديَ لَهُ، وأشْهدُ أن لا إلَهَ إلاَّ اللهُ، وحدَهُ لا شريكَ لَهُ، وأنّ محمَّدًا عبدُهُ ورسولُهُ، ثمَّ تصلُ خطبتَكَ بثلاثِ آياتٍ من كتابِ اللهِ: يا أيُّها الَّذينَ آمنوا اتَّقوا اللهَ حقَّ تقاتِه ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون، واتَّقوا اللهَ الَّذي تساءلونَ بِهِ والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا، و اتَّقوا اللهَ وقولوا قولًا سديدًا يصلح لَكم أعمالَكم ويغفر لَكم ذنوبَكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما. رواه ابن ماجه.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra bahwa rosulullah saw itu diberikan semua kebaikan (jawami’ul khoir) atau penutupnya atau berkata semua kunci kebaikan (fawatihul khoir), maka beliau telah mengajari khutbah solat juga khutbah hajah.

Khutbah solat : penghormatan, solawat dan kebaikan milik Allah, semoga kedamaian untuk anda wahai nabi, juga rahmat dan berkahNya, semoga kedamaian untuk kita dan untuk hamba hambaNya yang soleh, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusanNya.

Sementara khutbah hajah : Sesungguhnya segala puji milik Allah, kami memujiNya, memohon pertolonganNya, kami meminta ampunanNya, dan kami berlindung kepada Allah dari kejahatan nafsu kami dan dari kejelekan amal kami, barang siapa diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang bisa menjadikannya sesat, dan barang siapa disesatkan oleh Allah tidak akan ada yang bisa memberinya hidayah.
Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah yang Esa tidak ada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusanNya.

Kemudian khutbah disambung dengan tiga ayat dari Al-Qur’an, hai orang-orang beriman bertakwalah dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah mati kecuali dalam keadaan Islam. Dan bertakwalah kepada Allah yang denganNya kalian meminta disambungkan persaudaraan, sesungguhnya Allah Maha mengawasi terhadap kalian. Dan bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang benar, niscaya Dia akan memperbai untuk kalian pekerjaan kalian dan memberikan ampunan dosa untuk kalian, dan barang siapa taat kepada Allah dan rosulNya maka dia akan sukses besar. HR. Ibnu Majah.

Dengan khutbah hajah seperti itu seakan rosulullah saw ingin mengatakan bahwa semua hajat akan terpenuhi dengan takwa. Atau dengan kata lain bahwa takwa adalah solusi bagi segala kebutuhan atau hajat.

Hal ini tentu sejalan dengan janji Allah swt dalam beberapa ayat Al Qur’an

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا . الطلاق ٢-٣

Dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginyan dan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakal kepadaNya maka cukup Dia baginya. Sesungguhnya Allah menyampaikan perkaranya. Allah telah menjadikan bagi setiap sesuatu itu kadarnya. QS Attolaq 2-3

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
ذَٰلِكَ أَمْرُ اللَّهِ أَنزَلَهُ إِلَيْكُمْ ۚ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا . الطلاق ٤-٥

Dan barang siapa bertaqwa kepada niscaya Dia akan menjadikan perkaranya mudah. Itulah perintah Allah diturunkan pada kalian, dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya akan diampuni dosa-dosanya dan diperbesar ganjarannya. Q S Attolaq 4-5

Suatu keberuntungan bagi orang mukmin, dengan rahmat dan kasih sayangNya Allah menjadikan setiap tahun selama satu bulan yakni bulan romadhon sebagai bulan penataran yang materinya ibadah puasa dengan segala ibadah yang menyertainya dengan target membentuk karakter takwa.

Alm KH Zainuddin MZ menyebutkan bulan romadhon sebagai bulan penataran akbar yang pesertanya seluruh orang yang beriman seantero dunia, instruktur dan konseptornya Allah swt, sementara materinya puasa dengan segala ibadah yang mengitarinya dan targetnya terbentuknya manusia manusia takwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ . البقرة ١٨٣

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. QS Al-Baqarah 183.

Suatu penataran akan berhasil mencapai target yang disasar pada para pesertanya, selain karena faktor instruktur dan materi penatarannya, yang paling penting dan justru sangat berperan adalah para peserta itu sendiri.

Maka begitu penting target penataran itu bagi pesertanya, para peserta yakni orang beriman seantero dunia harus bersiap dan memandang romadhon sebagai bulan penataran, sebagai madrasah tempat belajar yang harus disikapi dengan benar dan dengan target maksimal.

Siapa yang memandang bulan romadhon sebagai bulan tidur tiduran, malas malasan, berlapar lapar di siang hari dan berkenyang kenyang di malam hari bukan sebagai bulan penggemblengan dan penataran dia tidak akan mendapatkan apa apa dari romadhon.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم : ربَّ صائمٍ ليسَ لَه من صيامِه إلّا الجوعُ وربَّ قائمٍ ليسَ لَه من قيامِه إلّا السَّهرُ. رواه ابن ماجه و النسائي و احمد

Dari Abu Hurairah ra rosulullah saw bersabda, bisa jadi ada seorang yang berpuasa namun tidak mendapatkan dari puasanya hanya lapar, dan bisa jadi ada seorang yang bangun malam tetapi tidak mendapatkan dari bangun malamnya kecuali hanya sekadar begadang. HR Ibnu Majah, Nasa’i dan Ahmad.

Suatu kerugian bagi peserta penataran yang mempunyai target penting yakni taqwa yang merupakan solusi dari segala masalah dalam kehidupan, kalau tidak melakukan persiapan dan resolusi sebelum masuk berkecimpung di dalamnya, atau tidak bersungguh sungguh saat berada di dalamnya dan tidak menerapkan hasilnya dalam kehidupan sesudahnya.

Peserta penataran yang baik dan ingin berhasil dalam penataran itu tentu sebelumnya mesti melakukan persiapan baik fisik atau batin sekaligus menyusun resolosi dalam penataran, dengan melatih diri berpuasa, menjaga kesehatan, banyak mensucikan diri dengan mulai bertaubat, beristighfar termasuk meminta maaf kepada sesama dll.

عن سهل بن سعد رضي الله عنه كان النَّبيُّ يصومُ حتّى نقولَ لا يُفطِرُ ويُفطِرُ حتّى نقولَ لا يصومُ وكان أكثَرُ صومِه في شَعبانَ. رواه الطبران

Dari Sahal bin Sa’ad ra bahwa nabi berpuasa sampai kita mengatakan tidak pernah tidak berpuasa, dan tidak berpuasa sampai kita mengatakan tidak pernah berpuasa, kebanyakan beliau saw berpuasa pada bulan sya’ban. HR Tobroni.

عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها قال صلى الله عليه و سلم شهرُ رمضانَ شهرُ اللهِ، وشهرُ شعبانَ شهري، شعبانُ المُطهِّرُ، ورمضانُ المُكفِّرُ. رواه الديلمي

Dari Aisyah ibunda orang orang beriman ra, rosulullah saw bersabda, bulan romadhon bulan Allah dan bulan sya’ban bulanku, sya’ban yang mensucikan dan romadlon penghapus dosa. HR Dailami.

Sebaiknya juga peserta penataran sebelum memasuki masa penataran hendaknya mempunyai resolusi dan rencana serta ancang-ancang yang kuat untuk mengikuti semua petunjuk dan aturan penataran agar bisa maksimal dalam mendapatkan hasil dan tujuan penataran yakni karakter takwa seperti yang digambarkan oleh satu ayat

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ . الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ . وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ . ال عمران ١٣٣-١٣٥

Dan bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disiapkan bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang mau memberi pada saat dalam keadaan senang dan dalam keadaan saat tidak senang, dan yang mampu menahan emosi serta mudah memberikan maaf kepada manusia, dan Allah mencintai orang orang yang berlaku baik. Dan mereka yang bila melakukan sesuatu yang keji atau melakukan kedzaliman pada diri mereka (berdosa) mereka segera ingat Allah kemudian meminta ampun terhadap dosa dosa mereka, tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Allah, dan mereka tidak meneruskan dosa yang mereka lakukan dan mereka mengetahui. QS Ali Imran 133-135.

Ayat di atas menyatakan ada tiga karakter orang bertakwa yang harus diusahakan pada penataran romadhon, yaitu cerdas sosial, cerdas emosional dan cerdas spiritual.

Cerdas sosial tercermin dalam siap memberi dalam keadaan senang atau keadaan susah, dalam artian siap memberi pengorbanan menjadi karakter sehingga dalam keadaan apapun siap untuk memberikan pengorbanan. Puasa ikut merasakan lapar menjadikan adanya perasaan empati yang kemudian siap memberikan pertolongan pada sesama, sementara sebenarnya praktek berpuasa itu hanya sekedar memindahkan kebiasaan, yang biasanya makan minum di siang hari dirubah tidak boleh makan minum di siang hari menjadi boleh makan minum di malam hari. Ini supaya tidak terbiasa dalam satu keadaan dan kebiasaan. Dalam artian keadaan apapun bisa dihadapi, tinggal bagaimana menyikapi, keadaan menyenangkan disikapi dengan syukur, sementara keadaan tidak menyenangkan disikapi dengan sabar.

أَوْ عَدْلُ ذَٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمْرِهِ. المائدة ٩٥

Atau yang semisal dengan itu berpuasa agar dia merasakan beratnya berlapar. QS Al Maidah 95.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ . التوبة ١٢٨

Telah datang kepada kalian seorang rosul dari golongan kalian, berat baginya problema kalian, sangat peduli pada kalian, dengan orang orang yang beriman lembut lagi menyayangi. QS At-taubah 128.

عن صهيب بن سنان الرومي رضي الله عنه قال صلى الله عليه وسلم عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ، إنّ أمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وليسَ ذاكَ لأَحَدٍ إلّا لِلْمُؤْمِنِ، إنْ أصابَتْهُ سَرّاءُ شَكَرَ، فَكانَ خَيْرًا له، وإنْ أصابَتْهُ ضَرّاءُ، صَبَرَ فَكانَ خَيْرًا له. رواه مسلم

Dari Syihab bin Sinan Arrumy ra rosulullah saw bersabda, mengagumkan perkara orang beriman, semua perkaranya baik, tidak seorangpun seperti itu hanya orang beriman, bila mendapatkan sesuatu yang menyenangkan bersyukur dan itu baik baginya, dan bila mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan bersabar dan itu baik baginya. HR Muslim.

Yang kedua cerdas emosional dalam arti bisa menahan emosi dan gampang memaafkan.

Tercermin dalam ayat والكاظمين الغيظ و العافين عن الناس pandai menahan emosi dan suka memaafkan manusia

عن أبي هريرة رضي الله عنه إذا أصبَحَ أحَدُكم صائمًا فلا يَرْفُثْ ولا يَـجْهَلْ، فإنِ امرُؤٌ شاتَـمَه أو قاتَلَه فلْيَقُلْ: إنِّـي صائِمٌ إنِّـي صائِمٌ.. رواه البخاري

Dari Abu Hurairah ra rosulullah saw bersabda, bila seseorang dari kalian berpuasa jangan berkata kasar dan bodoh, maka bila ada orang yang mencelanya atau mau membunuhnya hendaknya dia mengatakan, sungguh saya ini puasa, sungguh saya ini puasa. HR Bukhori.

Dan yang ketiga, cerdas spiritual, dalam arti selalu waspada bahwa bila diajak syetan untuk berlaku dosa maka selalu ingat bahwa Tuhan maha mengetahui dan menyadari bahwa adzab Allah itu berat.

Berpuasa mengajari seseorang untuk selalu menyadari keberadaan Tuhan.

Karena sebenarnya sangat mudah bagi orang yang berpuasa membatalkan puasanya tanpa diketahui orang.

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ الأعراف ٢٠١

Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa bila digoda syetan mereka ingat kemudian mereka melihat. QS Al A’rof 201.

Semoga bermanfaat dan berkah.

Daris, 28 februari 2023.

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here