Baobab: Sensasi Hunian di Tengah Hutan

0
2270

Oleh: M Arfan Mu’ammar

Sudah sejak setahun yang lalu saya berencana ke Baobab Taman Safari Resort. Saya cek di traveloka sekitar 3 minggu sebelum keberangkatan. Harga cukup murah di bawah 1 juta, yang biasanya di atas 1 juta, apalagi jika liburan bisa di atas 2 juta.

Saya konsultasikan ke istri, tapi istri masih ragu, H-3 baru mengiyakan. Saya cek lagi di traveloka harga sudah naik di atas 2 juta. Terpaksa saya tunda, mungkin lain waktu.
Tahun ini, ketika saya cek di traveloka, harga 950 ribu. Langsung saya pesan. Tanpa konsultasi ke istri, daripada harga naik lagi. Saya hanya bilang ke istri, siap-siap tanggal 14 Juni ke Baobab. Dia setengah kaget menjawab “lho sudah dipesankan ta?”.

H-1 saya telfon Baobab untuk memastikan, apakah bookingan saya sudah masuk lewat traveloka. “Iya pak sudah masuk” jawab petugas hotel.

“Mohon maaf mas kamar saya itu viewnya apa ya?” saya ingin memastikan

“Viewnya gunung pak” jawabnya

“Lho bukane yang viewnya satwa ya?” saya menegosiasi, karena saya melihat review di youtube, cukup menarik karena viewnya satwa.

“Bukan pak, kalau viewnya satwa, harga berbeda” petugas hotel mencoba menjelaskan

“Memang selisih berapa?” saya penasaran
“Selisih 200 ribu pak” tukasnya

“Ya sudah diupgrade saja mas” pinta saya

“Baik pak” jawabnya singkat

Percuma saja jauh-jauh ke sana tapi yang dilihat gunung. Di antara daya tarik Baobab adalah dapat menyaksikan satwa-satwa dari pintu kamar kita masing-masing. Ada 2 macam view satwa yang ditawarkan, pertama view satwa Zebra, Rusa dan Jerapah. Kedua view satwa Kudanil dan Angsa. Kebetulan saya dipilihkan kamar dengan view satwa Zebra, Rusa dan Jerapah.

Tiba di sana sekitar pukul 14.00, pas dengan waktu chek in. Agak mepet karena hari Jum’at, shalat Jum’at dulu di rumah. Jam 12.30 baru berangkat dari Gresik. Perjalanan sekitar 1.5 jam dari Gresik via jalan tol.

Sembari mengurus proses chek in, anak-anak sudah tidak sabar untuk langsung masuk di kolam renang. Mereka langsung ganti baju lalu nyemplung (masuk) di kolam renang, sedang saya membawa tas dan bawaan ke kamar.
Pukul 15.30 anak-anak selesai berenang, selain karena air kolam renang cukup dingin, jam 16.00 anak-anak harus sudah standby, karena jam 16.00 adalah jadwal memberi makan Jerapah.

Ada dua pilihan, pakai donasi sebesar 20 ribu per anak atau paket satu keluarga sebesar 100 ribu per keluarga, sudah termasuk free foto cetak dengan pigora khas Baobab.
Pukul 16.00 hingga 16.30 adalah jadwal memberi makan Jerapah, antrian kebetulan tidak begitu panjang, setiap keluarga rata-rata sekitar 10 menit diberi waktu memberi makan Jerapah dan berfoto bersama Jerapah.

Setelah memberikan makan Jerapah, anak-anak pergi ke Play Ground yang terletak di lantai 2, sembari menunggu waktu magrib tiba. Pukul 18.00 ada suguhan nobar layar tancap. Saya kira film yang ditayangkan adalah film tentang satwa, seluk beluk satwa atau yang lain terkait satwa. Ternyata film yang ditayangkan adalah film “Sazam”. Film yang baru-baru ini tayang di bioskop. Kebetulan saya dan anak saya sudah nonton, akhirnya kami memilih untuk Dinner, ditemani dengan iringan live music yang syahdu.

Seusai makan, jam 19.00 anak-anak diberi suguhan storytelling bersama tim Baobab Taman Safari, tentu cerita yang disuguhkan adalah cerita tentang satwa. Lokasi storytelling berada di antara kolam renang dan kolam kudanil, walaupun juga tidak begitu dekat.

 

Karena udara malam yang dingin, panitia menyalakan api unggun kecil untuk menghangatkan badan. Sebelum storytelling dimulai, tim Baobab membuat game pertanyaan tentang mata hewan. Di tampilan LCD ada tampilan gambar yang hanya menampilkan “mata hewan”, lalu anak-anak diminta untuk menebak, hewan apakah itu?. Sepertinya mudah, tapi ternyata susah, saya berkali-kali mencoba menebak tapi seringkali salah.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 20.00, anak-anak kembali ke tempat makan, kami para orang tua masih asyik mendengarkan lagu di tempat makan sambil berbincang-bincang ke sana ke mari.

Pukul 21.00 ada satu lagi agenda yang menarik dari hotel ini, yaitu night walking (berjalan di malam hari) melihat satwa. Peserta diharapkan menggunakan jaket, karena dinginnya malam, dan menggunakan sepatu. Perjalan dimulai dari lobby hotel, berjalan di pinggiran hutan taman safari. Ada beberapa satwa yang dilepas, yang bisa kita lihat langsung selama night walking, yaitu: burung hantu, kelinci, ular pohon, ular piton, landak dan luwak.

Perjalanan melewati jalan setapak, sehingga peserta berjalan berbaris memanjang ke belakang. Hampir di setiap sela-sela 10 peserta ada pemandu yang mengawal dan menjelaskan. Sebelum berangkat, tim panitia melakukan briefing kepada peserta, apa-apa yang harus dilakukan selama perjalanan, di antaranya anak-anak harus selalu diawasi oleh orang tua dan selalu dipegang tangannya.

Ada kejadian yang cukup heboh ketika itu, yaitu ketika lagi enak-enaknya berjalan, tiba-tiba ada seekor Landak berlari berlawanan di jalan setapak yang kita lewati. Spontan kita yang sedang berjalan kaget. Anak-anak paniknya bukan kepalang, empat anak langsung menubruk dan merangkul istri saya, akhirnya istri saya pun terjatuh ditimpa keempat anak tadi.

Perjalanan sekitar 1 km, ditempuh dengan waktu 30 menit. Sesampainya kembali di hotel, anak-anak merasa sangat puas dengan rentetan agenda yang ada di hotel mulai dari datang di hotel hingga malam hari, sambil berjalan menuju kamar untuk istirahat salah satu anak saya mengatakan “liburannya seru yah, besok ada agenda apa lagi ya?” tanya anakku.

“Besok jangan bangun terlalu siang, karena besok ada acara “bird watching” melihat dan memegang burung, sambil berfoto” jawabku sambil menekan tombol lift naik ke kamar di lantai 5.

Pagi-pagi kami bangun, saya melihat bahwa istri sudah tidak di kamar, rupanya dia sudah masuk kolam renang lebih dahulu. Maklum dia sejak kemarin belum sempat berenang. “Yah anak-anak apa sudah bangun? Ini breakfast sudah dimulai” sahut istriku lewat telepon.

Saya dan anak-anak akhirnya bergegas turun ke lobby, menikmati breakfast lalu kembali masuk ke kolam renang untuk menikmati sisa waktu yang ada. Udara cukup dingin, membuat aktifitas berenang kita tidak bisa bertahan lama, hanya satu jam. Anak-anak sudah mulai kedinginan.
Setelah berenang, mereka langsung berinteraksi dan berfoto dengan satwa yang sudah disediakan. Di antaranya adalah burung kakak tua, ular piton, anjing, kuda, anak buaya dan anak harimau.

Setelah puas berinteraksi dengan satwa (memegang dan berfoto) kami kembali ke kamar sekitar jam 10.00, karena harus menyiapkan untuk chek out sekitar jam 12.00. Ketika di dalam lift menuju ke lantai 5 tempat kamar kami berada, tiba-tiba anak saya menarik tangan saya seraya berkata dengan setengah berbisik “Yah, bermalam satu malam lagi ya? Please”.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here