By: Taufiqi Bravo, Ch.T. Ci
Sebenarnya hampir setiap orang memiliki trauma masa lalu baik ia sadari maupun tanpa disadarinya. Berbagai jenis dampak trauma mulai dari yang seolah remeh ( seperti: takut ketinggian, takut kecoa, takut, kucing, takut ular, takut kegelapan, dan lain-lain ) hingga dampak trauma yang sangat serius ( seperti takut menikah, takut sunat, takut sukses, takut mati, dan seterusnya ).
Jika dibiarkan, rasa trauma ini tentunya sangat mengganggu pencapaian Anda dimasa yang akan datang. Sebenarnya, asal-usul trauma adalah pemaknaan kita sendiri terhadap peristiwa yang terjadi dimasa lalu. Tentu saja sumbernya juga bisa dari orang lain atau lingkungan sekitar. Contoh: Pada waktu kecil dulu, kakak kita berteriak di depan kita saat ia melihat seekor tikus. Akhirnya pikiran hawah sadar kitapun ikut merekam bahwa tikus itu binatang yang menjijikkan.
Ada seorang pakar bernama John Broadus Watson. Dia adalah seorang ahli psikologi Amerika Serikat. Watson mempromosikan sebuah perubahan psikologi melalui karyanya Psychology as the Behaviorist Views it, yang ia dedikasikan kepada Universitas Kolumbia pada tahun 1913. Beliaulah yang mula-mula meneliti pemulihan trauma.
Dalam percobaannya, John B Watson memberikan seekor kelinci besar kepada anak usia 11 tahun. Dan sianak tidak merasa takut sama sekali. Sehingga Watson berkesimpulan bahwa: rasa takut bukan bawaan sejak lahir. Hanya saja apa yang ditanamkan pada si anak lah yang membuatnya takut. Anak ( terlebih usia sampai 1000 hari ) memiliki potensi seperti sponse. Ia menyerap apapun yang ada di sekitarnya.
Dalam penelitian itu terbukti, saat diberikan kembali kelinci tersebut ke anak dengan disertai bunyi mengerikan, dan juga kata-kata menjijikkan dari teman-teman sekitanya, maka si anak menjadi sangat merasa ketakutan pada kelinci. Bahkan dia menjadi takut pada semua yang berbulu. Sampai-sampai pada bulu Sinterklas pun ia takut.
Untuk memulihkan keadaan tersebut, John B Watson memanggil kambali si anak. Memberi penjelasan bahwa kelinci itu baik dan menyenangkan. Dimintanya teman-temannya untuk memuji-muji di depannya bahwa kelinci itu lucu dan menggemaskan. Akhirmya, si anak kembali pada state pikiran semua, ia tidak merasakan takut sama sekali pada kelinci.
Untuk menyembuhkan dan bangkit dari rasa trauma bisa saja memerlukan waktu yang sangat lama apalagi kalau tanpa penanganan yang tepat. Namun, dengan beberapa teknik yang ada pada hypnotherapy, trauma apapun bisa disembuhkan bahkan hanya dalam hitungan detik.
Jika Anda mengalami trauma, datanglah pada ahli hypnotherapy. Dia akan membantu menyembuhkan akar trauma Anda ( yang ada pada pikiran bawah sadar ) melalui banyak metode, seperti: time line ( dibawa ke masala lalu dan masa yang akan datang ), associate dan dis assciate conditioning ( dibuat berubah melalui panca indra ), video mental, dan juga NLP.
Mohon maaf. Saya tidak bisa menerangkan secara detail semua teknik itu pada tulisan ini, karena akan sangat panjang. Semoga bisa saya tulis pada tulisan-tulisan berikutnya.
Surabaya, 13 Oktober 2018
Regards,
Taufiqi Bravo Viec II
( Certified Instructure of Hypnotharapy )
Photo: John B Watson