Oleh Rita Audriyanti
“Ma, mau kemana?”
”Lho, kok, Ibu pakai baju bagus di rumah?”
”Bun, udah cantik pakai lipstik. Kan, ga boleh ke luar rumah.”
”Pak, kok, pakai batik. Bukannya harus #dirumahaja?”
Pertanyaan disertai ekspresi keheranan muncul dari mulut-mulut ternganga, tak percaya kalau ayah ibu mereka tetap berpenampilan necis dan resik selama di rumah walau tidak pergi bekerja ke luar rumah.
Menjaga kerapihan, kebersihan, kecantikan dan ketampanan merupakan bagian dari ketertiban dan kedisiplinan diri yang berlaku karena rutinitas dan pembiasaan. Tetapi, tak jarang orang berlaku demikian hanya ketika akan ke luar rumah. Apa lagi jika akan menghandiri rapat, undangan dan pesta. Lazimnya akan tampil maksimal bahkan habis-habisan. Sedangkan tatkala berada di rumah, bahkan mandi pun tak sempat.
Sudah berbilang minggu kita #dirumahaja. Coba lihat ke dalam, apakah kita masih bersih, rapi dan tetap cantik dan tampan? Ataukah sebaliknya, kucel, kotor, malas mandi, malas ganti pakaian, rambut tidak tersisir, bau ketiak dan mulut. Pokoknya, terlihat tidak menarik dan jauh berbeda dengan penampilan ketika ke luar rumah.
Jika demikian, tak heran ketika tiba-tiba terjadi perubahan penampilan, akan menimbulkan tanya. Seolah rapi, bersih dan harum itu pertanda akan ke luar rumah saja. Maka, akan muncullah pertanyaan-pertanyaan seperti di atas.
Memang, di rumah kita banyak peran. Katakanlah, tidak mungkin ibu akan berpakaian lengkap dengan _make-up_ cantik berbulu mata palsu memasak di dapur atau uplek mengurus cucian. Pasti akan mengenakan daster, pakaian “ternyaman” yang tidak menghambat gerak aktivitas. Begitu juga ayah. Pastinya tidak akan bersarung, memakai baju koko dan berpeci saat mengepel lantai. Untuk itu semua, pasti akan ada tempat dan waktunya secara proporsional.
Namun, disinilah masalahnya. Apakah ketika urusan menyiapkan, mengolah dan memroses berbagai aktivitas rumah tangga di rumah kemudian apabila aktivitas tersebut sudah selesai lantas kita kembali pada porsi yang sepantasnya? Misalnya, mengganti pakaian agar tetap bersih, rapi dan sopan. Berdandan sederhana agar tetap tampak cantik dan tampan. Menjaga proporsi tubuh ketika duduk dan berjalan agar tetap sopan dan enak dipandang, dan lain sebagainya.
Memang, kita tidak perlu berpenampilan seperti ketika pergi berangkat kerja atau menghadiri sebuah pesta. Dengan tetap menjaga kebersihan, kerapihan, kepantasan bersama di rumah, ayah, ibu dan anak pasti akan memiliki suasana hati _(mood)_ yang jauh lebih baik dan nyaman. Kondisi ini akan berpengaruh dalam relasi dan komunikasi antar anggota keluarga.
Meskipun kita semua #dirumahaja, dengan tetap tampil cantik dan tampan, bersih dan resik, kita telah menghormati diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Selalu memperhatikan kebersihan diri dan merawat segala keindahan tubuh yang Allah swt berikan, juga merupakan bagian dari bersyukur.
Jadi, tetaplah rapi, bersih, indah walau di dalam rumah bersama keluarga. Allah swt saja adalah Sang Maha Indah. Sepantasnya kita juga memelihara keindahan itu.
PG, 13/4/2020