Curhat lewat menulis ternyata menyehatkan lho?
Ya, menurut para ahli psikologi, salah satu keuntungan dari menulis adalah mampu membantu menyembuhkan. Dengan menulis orang lebih bahagia dan lebih sehat. Betulkah demikian?
Sekitar tahun 2016, saya berkesempatan berkomunikasi secara langsung melalui Whatsapp dengan Pak Hernowo, penulis buku Mengikat Makna, beliau sepakat bahwa menulis itu mampu menyembuhkan dan menyehatkan. Bahkan tentang hal ini beliau menjelaskan dalam banyak bukunya. Beliau termasuk pengagum James W Pennebaker.
Menulis yang menyehatkan
Masih menurut Pak Hernowo, ia menjelaskan bahwa menulis itu harus menenangkan, membebaskan, dan memberdayakan. Kalau menulis lantas tegang, takut, cemas, dan tidak percaya diri, justeru akan membuat repot sendiri. Apalagi kemudian itu terjadi setiap kali menulis. Maka prosesnya buruk, hasilnya sudah pasti buruk.
Dengan kata lain, menulis yang menyehatkan adalah menulis dalam suasana yang tenang, tenang hati dan pikirannya, serta tenang dalam prosesnya. Termasuk tempat menulisnya. Menulis juga harus membebaskan. Membebaskan artinya menulis tidak dalam kondisi tertekan. Misalnya dikejar deadline atau berada dalam bayang-bayang ketidakjujuran. Menulis juga harus memberdayakan. Artinya menulis membuat bergairah dan bersemangat. Bahwa seorang penulis selalu berusaha memperbaiki tulisan, setiap kata yang ditulis bisa dihayati dan mampu menggerakkan pembaca. Dengan begitu setelah menulis seseorang akan merasa ‘plong’, lega.
Sebaliknya, menulis yang tidak menyehatkan adalah menulis dalam kondisi tegang. Misalnya karena dikejar deadline atau dalam tekanan lainnya. Atau menulis dalam keadaan takut dan cemas. Misalnya karena menulis yang bertentangan prinsip pribadi, atau prinsip-prinsip lainnya, atau ada kebohongan, dan lain sebagainya. Menulis yang tidak menyehatkan lainnya adalah menulis tapi tidak percaya diri. Proses menulis yang demikian bila terjadi setiap kali menulis, maka hasil sudah pasti buruk. Buruk bagi kesehatan dan kualitas tulisan.
Tips menulis yang baik dan menyehatkan
Tips menulis yang baik dan menyehatkan menurut Pak Hernowo adalah:
-
Menggunakan kata ganti Saya atau Aku.
Setiap kali berlatih menulis, beliau menggunakan kata ganti orang pertama, Aku atau Saya. Jadi setiap kali latihan menulis, tulisan itu hanya ditujukan untuk diri sendiri. Beliau menyebutnya dengan MUDS (menulis untuk diri sendiri) lawannya adalah MUOL (menulis untuk orang lain).
-
Memunculkan pertanyaan.
Setiap kali berlatih, beliau mengawali menulis dengan kalimat Tanya. Ya, bertanya itu selain mudah (asal jeplak) dan menggerakkan pikiran. Ini bentuk pertanyaan yang beliau ulang-ulang setiap latihan menulis. Saya mau menulis apa? Atau dikepalaku ini ada hal menarik apa? Ini lah menulis tanpa berpikir meski tetap berpikir.
-
Setiap hari 10 menit.
Berikutnya adalah berlatih menulis setiap hari 10 menit saja. Patokannya bukan berapa halaman atau paragraf tapi menit. Hal ini dirasa tidak mengganggu atau merepotkan. Lama-lama nanti akan jalan sendiri. Dan nikmati prosesnya serta abaikan hasilnya. Itulah prinsip latihan menulis menurut beliau.
Tips Menulis Menyehatkan Menurut James W Pennebaker
Menurut James W Pennebaker, psikolog sosial dari Amerika, menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Writing to Heal: A Guided Journal for Recovering from Trauma and Emotional Upheaval, bahwa Orang yang terlibat dalam menulis secara ekspresif, perasan mereka lebih bahagia dan mengurangi hal-hal negatif daripada sebelum menulis. Misalnya, gejala depresi dan kecemasan umum cenderung menurun dalam beberapa minggu dan bulan setelah menulis tentang pergolakan emosional.
Ada lima tips menulis yang menyehatkan menurut James W Pennebaker, yaitu:
- Menemukan waktu dan tempat di mana Anda tidak akan diganggu dalam menulis
- Menulis terus menerus (setiap hari) setidaknya 20 menit
- Jangan khawatir tentang ejaan dan tata bahasa
- Menulis hanya untuk dirimu sendiri
- Tulis tentang sesuatu yang sangat pribadi dan penting bagi Anda
- Hanya berurusan dengan peristiwa atau situasi yang dapat Anda tangani sekarang
Kesimpulan
Tips menulis yang baik dan menyehatkan menurut Hernowo (penulis buku mengikat makna) dan James W Pennebaker (Penulis buku Writing to Heal) memiliki beberapa kesamaan. Antara lain, untuk menghasilkan tulisan yang baik harus berlatih setiap hari sekurang-kurang 10 atau 20 menit. Selain akan menghasilkan tulisan yang baik, menulis akan menjadi sebuah kebiasaan. Menulis yang sudah menjadi habit akan menghilangkan perasaan tegang, cemas, dan tidak percaya diri. Tidak percaya, coba anda praktikkan? Semoga bermanfaat!
Penulis : Masruhin Bagus (Penjaga jejakruang.com)