KEAGUNGAN SHALAT DAN TAHAJUD

0
356

            Shalat adalah tiang agama, tali pengikat keyakinan, puncak penghampiran kepada Allah, dan yang terkemuka di antara segala ketaatan. Shalat merupakan hubungan antara makhluk dengan Khaliknya. Seorang manusia menemukan kejujuran ikhwalnya saat ia berdiri menghadap Tuhannya dalam perenungan yang mendalam, melaksanakan kewajiban, dan mendambakan anugerah, serta memohon petunjuk-Nya.

Dalam shalat Muslim memuji Allah dan mengakui-Nya sebagai pengatur alam semesta, mengakui Allah Dzat Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Dalam shalat Muslim mengikrarkan untuk menyembah Allah semata dan kepada-Nya semata memohon pertolongan, memanjatkan doa agar senantiasa dibimbing Allah dalam jalan yang lurus; yakni jalan mereka yang memperoleh anugerah nikmat, bukan jalan mereka  yang dimurkai Allah maupun yang tersesat.

Allah berfirman dalam hadis qudsi, “Aku membagi shalat (al-fatihah) antara Aku dan hamba-Ku, masing-masing separuh, dan baginya apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan alhamdu lillahi rabbil-‘alamin, Aku berfirman, “Hamba-Ku telah memuji-Ku.” Jika ia mengucapkan: ar-rahmanir-rahim, Aku berfirman, “hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Jika ia mengucapkan: maliki yaumiddin, Aku berfirman, ”hamba-Ku telah memuliakan, dan pasrah kepada-Ku.” Jika ia mengucapkan: iyyaka na’budu wa`iyyaka nasta’in, Aku berfirman, “Inilah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku; baginya apa yang ia minta.” Dan jika ia mengucapkan: ihdinash-shirathal-mustaqim, shirathal-ladzina an’amta ‘alaihim ghairil-maghdhubi ‘alaihim waladh-dhallin, Aku berfirman, “Ini untuk hamba-Ku, dan baginya apa yang ia minta.” (HR Muslim).

Rasulullah saw bersabda, “Perbuatan seorang hamba Allah yang mula-mula diperiksa pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka baik  pula semua amalnya, dan jika buruk atau rusak, maka buruk pula amal lainnya (HR Thabrani).

Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thaha/20:14).

Shalat mencegah mukmin dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. (QS Al-‘Ankabut/29:45). Shalat menghindarkan Muslim dari gelisah, keluh kesah dan putus asa.

Sungguh, manusia diciptakan serba gelisah; bila ditimpa bahaya berkeluh kesah, dan bila menerima kekayaan kikir, kecuali orang yang tekun mengerjakan shalat; mereka yang tetap setia mengerjakan shalat (QS Al-Ma’arij/70:19-23).

Shalat merupakan salah satu jalan memohon pertolongan kepada Allah. Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan dengan shalat; ini sungguh berat, kecuali bagi mereka yang khusuk.  (QS Al-Baqarah/2:45).

Sungguh, manusia diciptakan serba gelisah; bila ditimpa bahaya berkeluh kesah, dan bila menerima kekayaan kikir, kecuali orang yang tekun mengerjakan shalat; mereka yang tetap setia mengerjakan shalat. (Al-Ma’arij/70:19-23).

Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Bagaimana pendapat kamu sekalian seandainya ada sungai  di depan pintu rumah salah seorang di antara kamu, lalu ia mandi lima kali setiap hari di sungai itu, masih adakah kotoran yang tersisa padanya?” Para sahabat menjawab, ”Tidak akan ada kotoran yang tersisa sedikit pun padanya.” Lalu beliau bersabda, ”Seperti itu pula shalat lima waktu yang dengannya Allah akan menghapus semua kesalahan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Usman bin Affan pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Tidaklah seorang Muslim didatangi shalat fardhu, lalu ia membaguskan wudhunya, kekhusyukannya, dan rukuknya, melainkan hal itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama ia tidak melakukan dosa-dosa besar. Dan itu berlaku sepanjang waktu.” (HR Muslim).

Shalat tahajud merupakan shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw untuk dilaksanakan umatnya. Al-Quran menyebutkan bahwa orang yang melaksanakan shalat tahajud akan diangkat oleh Allah swt ke tempat yang terpuji. Shalat tahajud dianjurkan untuk dikerjakan pada sepertiga malam, tapi bisa juga dilakukan pada awal, pertengahan, maupun akhir malam. Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 rakaat.

Allah swt berfirman tentang shalat tahajud sebagai berikut.

وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا وَقُل رَّبِّ أَدۡخِلۡنِي مُدۡخَلَ صِدۡقٖ وَأَخۡرِجۡنِي مُخۡرَجَ صِدۡقٖ وَٱجۡعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلۡطَٰنٗا نَّصِيرٗا وَقُلۡ جَآءَ ٱلۡحَقُّ وَزَهَقَ ٱلۡبَٰطِلُۚ إِنَّ ٱلۡبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقٗا 

Pada sebagian malam bertahajudlah sebagai ibadah tambahan bagimu, niscaya Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Katakanlah: “Tuhanku, masukkanlah aku ke jalan masuk yang benar, dan keluarkanlah aku ke jalan keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku dari hadirat-Mu kekuasaan yang dapat menolongku.” Dan katakanlah: “Kebenaran telah datang, dan kebatilan binasa. Sungguh kebatilan akan selalu binasa.” (QS Al-Isra 79-81)

Rasulullah saw bersabda: “Tuhanmu turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan memberikan ampunan untuknya.”

Dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Daud, doa yang kerap dilantunkan setelah shalat tahajud adalah sebagai berikut.

Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fihinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqa’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan naru haqq. Wan nabiyyuna haqq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haqq. Was sa‘atu haqq. Allahumma laka aslamtu, wa bika amantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khashamtu, wa ilaika hakamtu, fagfirli ma qaddamtu wa ma akhkhartu, wa ma asrartu wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta, wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Ya Allah, Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela berjibaku. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu, dan yang kemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Dahulu dan Engkau Yang Maha Kemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.

Keutamaan shalat tahajud antara lain sebagai berikut. Pertama, kebiasaan orang saleh.

Rasulullah saw bersabda: “Biasakanlah dirimu untuk shalat malam, karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelum kamu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan mencegah dari dosa.” (HR Ahmad).

Kedua, doa dikabulkan.

Nabi Muhammad saw bersabda: “Rabb kita turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni, siapa yang memohon sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku beri, dan siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.” (HR Bukhari).

Ketiga, menjaga kesehatan rohani.

Allah swt berfirman, “Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan bila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata yang baik, dan yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS Al-Furqan 63-64).

Keempat, membentengi dari tindakan tak terpuji.

Abu Hurairah berkata, ”Seseorang datang menemui Nabi Muhammad saw dan berkata, ”Fulan melakukan shalat malam, tetapi di pagi harinya ia mencuri.” Maka Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya ia akan dihalangi oleh shalatnya dari hal-hal yang engkau sebutkan.” (HR Ahmad).

Kelima, membantu di akhirat.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman surga dan di mata-mata air, seraya mengambil apa yang Allah swt berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka telah berbuat baik di dunia, mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Adz-Dzariyat: 15-18).

Keenam, jembatan masuk surga.

Rasulullah saw bersabda: “Wahai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, dan sambunglah silaturahmi, serta tegakkanlah shalat malam saat manusia yang lain sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR Ibnu Majah).

Semoga Allah melimpahkan keinsyafan, dan kekuatan lahir-batin kepada kita untuk melakukan shalat dengan sebaik-baiknya.[]

 

*Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag., Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga, penulis 60-an buku.

 

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here