Ramadhan dan Keistimewaannya

0
50

SoViola

Ramadan selalu menjadi momen penuh berkah dan kebahagiaan bagi semua umat muslim di seluruh dunia. Pada bulan suci ramadhan banyak dibukakan pintu maaf dan dilipatgandakannya pahala bagai kita umat muslim semua.

Bulan Ramadhan, sebagai bulan suci umat Islam, menyimpan sejumlah keistimewaan dan hal unik yang membuatnya menjadi waktu yang istimewa. Salah satu hal unik di bulan Ramadhan adalah suasana spiritual yang terasa begitu kental. Umat Muslim berbondong-bondong melaksanakan ibadah puasa, menunaikan salat tarawih, dan memperbanyak amal ibadah sebaik-baiknya di bulan yang penuh berkah ini.

Hal unik di bulan Ramadhan tidak hanya terbatas pada peningkatan spiritual, namun juga berkaitan dengan aspek kesehatan. Tetap bugar selama bulan puasa menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Meskipun sedang berpuasa, menjaga kesehatan fisik sangat penting.

Ada banyak hal yang bisa kita temui hanya di bulan ramadan, mulai dari berbagai cara membangunkan orang untuk sahur atau biasa di kenal dengan oklik, hingga tersajinya beberapa takjil gratis di masjid-masjid hingga komunitas dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan hidangan berbuka puasa untuk saudara sesama muslim.

Puasa dengan segala keistimewaann dan hikmah yang terkandung di dalamnya tentu bukanlah sekedar perbuatan menahan makan, minum dan hubungan badan seseorang dari pagi hingga petang, akan tetapi puasa pada hakikatnya adalah ibadah yang memandu manusia untuk melatih dirinya menahan dan mengelola hawa nafsu syahawatnya agar ia terarah sesuai dengan fitrah kemanusiaannya. Jika dalam ibadah puasa manusia dilatih menahan amarah, dengan itu ia diharapkan mampu mengelola gejolak emosinya.

Jika puasa melatih mengasah empati dan kepedulian, dengan itu manusia diharapkan mampu berbagi keni’matan kepada sesama. Jika dalam puasa hal-hal yang mubah diharamkan, dengan itu agar manusia mampu menahan diri dari godaan dan rayuan yang sering menghanyutkan nafsunya.

Bagi seorang aparatur negara dan birokrat misalnya, selain memenuhi syarat dan rukunnya, sesungguhnya hakikat puasanya adalah kesungguhan dan kemampuan dirinya berpuasa dari godaan KKN, berpuasa dari prilaku suap dan jual beli jabatan, berpuasa dari gaya hidup yang boros dan hedonis serta segala kelakuan yang negatif. Keberhasilan ibadah puasa seorang birokrat tercermin dari pribadi unggul yang memiliki integritas, kinerja yang produktif, pelayanan yang prima, tanggungjawab mengemban tugas dan prilakau lain yang luhur.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here