Bekerja Saja, Belum Tentu Sukses

0
33

Bekerja Saja, Belum Tentu Sukses

Oleh Agung Kuswantoro

 

Adalah Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng seorang penulis buku “Creative Thinking: How to Get Success in Your Future Career” yang menyampaikan kepada kita, bahwa dalam berkarir harus kreatif. Itu pun, jika kita mau karir yang sukses untuk masa depan. Artinya: jika seseorang sudah mendapatkan pekerjaan, belum tentu dikatakan sukses. Karena sukses berkarir, salah satunya didukung oleh kreativitas.

 

Lalu, apa itu kreativitas? Kreativitas sebagai salah satu dari tiga unsur yaitu(1) melihat dengan sudut pandang (perspektif); yang baru; (2) menemukan hubungan baru; (3) dan membentuk kombinasi baru dari objek, konsep, atau fenomena (hal.13).

 

Peran kreativitas sangat menunjang dalam karir seseorang. Menurut pakar faktor skill menyumbang 85% kesuksesan karir. Berikut faktor soft skill tersebut: (1) kemandirian, (2) kerjasama tim, (3) kepemimpinan, (4) interpersonal, (5) menjual gagasan, (6) kejujuran, dan (7) berpikir taktis dan strategis.

 

Adapun proses kreativitas dimulai dari: penemuan, invensi, inovasi, dan paten. Saat penemuan ide, otak kananlah yang paling berperan. Timbulnya ide biasanya saat bersantai dikarenakan, telah melepaskan pengendalian otak kiri dan mengalihkannya pada otak kanan. Fokus pada hal yang mendukung ide, akan menghasilkan inovasi yang bernilai ekonomis. Orang dengan ide baru adalah orang aneh hingga ide tersebut berhasil diimplementasikan.

 

Tak selamanya kreativitas itu “mulus” diwujudkan. Ada lima hambatan kreativitas yaitu (1) hambatan perspektif, (2) hambatan emosi, (3) hambatan kultural, (4) hambatan lingkungan, (5) hambatan intelektual. Contoh sikap penghambat kreativitas seperti: sikap negatif, taat pada aturan, membuat asumsi, stres yang berlebihan, takut gagal, berkeyakinan bahwa diri sendiri tidak kreatif, dan terlalu mengandalkan logika.

 

Kelebihan buku ini adalah penulis mampu menggunakan teori-teori kesuksesan dengan pendekatan otak kiri berupa konsep kreativitas, sukses, dan tes kreativitas. Sisi lain, penulis mampu menyeimbangkan juga dengan praktik-praktik kesuksesan dengan pendekatan otak kanan seperti “Kisah Achimides”, “Kisah Seorang Pemilik Restoran”, dan kisah lainnya sebagai penguat teori.

 

Adapun kelemahan buku ini adalah teori yang digunakan sangat psikologi sehingga tidak semua orang memahami konsep tersebut, padahal kesuksesan adalah hak semua orang. Kemudian, sumber-sumber yang menjadi rujukan oleh penulis bersumber dari orang-orang “Barat”, sehingga penggunaan “hati” kurang dalam sebuah perjuangan kehidupan. Dimana, ada faktor Tuhan yang menentukan sebuah kesuksesan seseoarang.

 

Sukses harus fokus pada tujuan. Agar kita selalu fokus dan tekun pada tujuan yang telah ditetapkan maka: (1) harus tetap komitmen pada mimpi besar, (2) bekerja keras dan cerdas, (3) tekun dan terus berdoa. Jika kita disiplin melakukan tersebut, Insya Allah kesuksesan ada di depan mata. Tetaplah berkreativitas agar karir tambah sukses!

 

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here