Sibuk!

0
833

Oleh Agus Hariono

Ternyata keinginan akan tetap menjadi sebuah keinginan kalau tidak segera dimulai. Keinginan apapun tidak akan tercapai manakala hanya di angan-angan. Bagi orang-orang tertentu, memang sulit lagi berat untuk memulai. Baik memulai aktivitas yang sudah ada namun mangkrak, maupun aktivitas yang sama sekali baru.

Butuh energi berlipat bagi orang-orang tertentu untuk memulai suatu aktivitas. Motor listrik saja, membutuhkan daya dua kali lipat lebih besar dari tenaga normal yang dibutuhkan. Motor listrik saja ternyata memiliki variable malas.

Begitu juga dengan manusia, untuk memulai sesuatu membutuhkan daya yang berlipat-lipat agar mereka mau memulai aktivitas tersebut. Sehingga cukup dapat diterima apabila seorang yang memiliki keinginan untuk menulis namun tidak lantas segera menulis. Karena alasan masih mengumpulkan daya dan energi.Atau, bisa jadi mereka lebih suka mengulur-ulur waktu karena alasan mencari momentum yang tepat.

Barangkali mereka lupa bahwa untuk memulai aktivitas menulis, semua momentum tidak akan pernah tepat untuk menulis. Karena semua momentum sudah mereka gunakan untuk menunda. Sehingga tidak ada kesempatan lagi untuk memulai menulis.

Seringkali alasan klise ini muncul. Sibuk! Siapa sih yang di dunia ini tidak sibuk. Orang menganggur saja sibuk. Minimal sibuk dengan kenganggurannya, apalagi orang yang berprofesi. Tentu keadaan ini sudah mafhum apabila tidak ada kesempatan untuk memulai aktivitas menulis. Tetapi apakah mungkin seluruh waktu yang dimiliki, semuanya digunakan untuk bekerja.  Kan tidak mungkin waktu 24 jam full untuk bekerja. Pasti ada sisa-sisa waktu yang dapat digunakan untuk menulis.

Okelah. Kalau dalam kurun 24 jam tidak ada waktu yang dapat disisihkan untuk menulis. Sekarang coba kita hitung waktu dalam seminggu. Dalam sehari semalam ada 24 jam, dalam seminggu ada 7 hari, maka 24 jam kali 7 hari, ada sejumlah 168 jam. Masak dalam kurun waktu tersebut juga tidak tersisa sedikitpun waktu untuk menulis barang satu paragraf.

Kalau dalam waktu 24/7 juga tidak berhasil menghasilkan tulisan. Coba dihitung 24 jam kali 30 hari, ada 720 jam. Apakah mungkin dalam kurun waktu tersebut masih belum menghasilkan satu tulisan pun. Kalau perlu coba kita perpanjang lagi dengan mengalikan antara 24 x 60 atau 24 x 90 dan seterusnya. Kalau masih juga belum menghasilkan tulisan, maka sebenarnya bukan sibuk yang menjadi alasan, tetapi malas!

Kata Maman S. Mahayana, “Jika kita memelihara ternak akan menghasilkan banyak keuntungan, maka memelihara kemalasan akan berdekatan dengan pikiran yang bukan-bukan, bersahabat dengan kejumudan, dan memanjakan diri sebagai orang yang gamang memandang masa depan. Nah, bunuhlah kemalasan itu. Ayo, mulai menulis, menulis dan menulis!

Plemahan, 8 Maret 2022

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here