Oleh: SoViola
Mengenang sejarah hari kebangkitan Nasional yang bermula pada tanggal 20 Mei tahun 1908, Indonesia telah melalui lima tahapan Nasionalisme dalam proses perkembangannya yaitu masa perintis (sebelum tahun 1908), masa penegas (tahun 1928), masa pencoba (tahun 1938), masa pendobrak (tahun 1945) dan masa pelaksana (tahun 1945 hingga saat ini).
Lahirnya Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei tahun 1908 yang didirikan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Dr. Soetomo menjadi tanda lahirnya hari Kebangkitan Nasional. Organi Sosial Intelektual menjadi pemersatu semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Indonesia dengan cita-cita merdeka yang telah terwujud pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.
Selain itu, kebangkitan Nasional merupakan cara dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia di segala bidang. Salah satunya adalah pembangunan kesejateraan sosial. Kebangkitan Nasional sendiri memiliki makna yakni periode paruh pertama pada abad ke 20 di Nusantara yang kini menjadi Indonesia. Pada periode ini, muncul beberapa organisasi kepemimpinan baru melalui kebijakan Politik Etis. Pada kebijakan ini, Belanda memberikan bantuan dengan cara menciptakan kelompok belajar untuk sekelompok orang Indonesia sehingga terjadi perubahan terhadap cara pikir orang-orang tertentu yang pada akhirnya disebut “Kebangkitan Nasional Indonesia”.
Secara garis besar, Kebangkitan Nasional memiliki factor pendukung berupa factor Eksternal dan factor Internal. Faktor eksternal yaitu terdiri atas timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti Nasionalisme, Liberalisme, dan Sosialisme; munculnya gerakan kebangkitan nasional di Negara Asia seperti Turki Muda, Kongres Nasional India, dan Gandhisme; serta kemenangan Jepang atas Rusia pada perang Jepang-Rusia yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara Barat. Sedangkan factor Internal yaitu berupa penderitaan yang berkepanjangan sebagai akibat dari penjajahan, kenangan kejayaan masa lalu seperti pada saat masa Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta munculnya kaum Intelektual yang menjadi pemimpin penggerak.
Hari Kebangkitan Nasional pada dasarnya diperingati dengan tujuan supaya kita senantiasa dapat memperbaharui makna dari nilai-nilai kesatuan, persatuan dan nasionalisme sebagai warga negara Indonesia. Pada dasarnya nilai-nilai yang terkadung memiliki makna tersendiri yang perlu diperbaharui dan ditingkatkan supaya selalu terjaga melalui rasa cinta terhadap Negeri. Selain itu, diharapkan dapay menumbukan semangat nasionalisme pada hal-hal yang bersifat positif serta berguna bagi Negara Indonesia.
Daftar Referensi:
https://www.gramedia.com/literasi/makna-dan-arti-kebangkitan-nasional/