Komunitas Penulis SPK Pertahankan Tradisi Luncurkan Buku

0
1740

Sahabatpenakita.com – Komunitas penulis Sahabat Pena Kita (SPK) menggelar kopi darat (kopdar) III di ruang rapat Rektorat, Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Meski baru berusia setahun, SPK yang terlahir Maret 2018 ini mampu mewadahi para penulis dari beragam profesi. Sebagaimana tradisinya, Kopdar kali ini juga dimanfaatkan sebagai ajang peluncuran buku antologi para anggotanya dengan judul “Literasi di Era Disrupsi”.

Ketua Sahabat Pena Kita, Dr M Arfan Mu’ammar MPdI mengatakan, anggota SPK ini mempunyai kewajiban menulis. Bagi mereka, menulis ini sebuah keterampilan. “Pada Kopdar III di Unnes ada launching (peluncuran-) buku, hasil karya anggota SPK dibukukan,” kata Arfan saat memberikan sambutan Kopdar III dengan tema

“Profesionalisme Penulis, Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Karya” dihadapan Wakil Rektor IV Unnes Prof Dr Agus Nuryatin MHum, para anggota, dan tamu undangan.

Pihaknya mengajak siapa pun bergabung ke SPK, namun mereka harus mampu menjalankan peraturan komunitas yang cukup ketat. Komunitas ini boleh dibilang Kawah Candradimuka bagi penulis. Di mana, setiap anggota wajib menulis sesuai tema yang telah ditentukan. Kalau ketentuan itu tidak dilaksanakan, mereka pun siap dijatuhi sanksi dikeluarkan dari grup.

“SPK semula berjumlah 77 anggota, tapi sekarang berkurang tinggal 37 anggota saja. Total, kami sudah remove (membuang-) 40 anggota dari grup,” jelasnya.

Ketua Panitia Kopdar III SPK, Agung Kuswantoro menegaskan, komunitas ini selalu meluncurkan buku, saat pelaksanaan kopdar. Buku yang diluncurkan ini jadi yang ketiga.

Anggota ini ada yang berprofesi guru, dosen, pimpinan universitas, pemilik pondok pesantren, serta penulis novel dari berbagai daerah di Semarang, Brebes, Cirebon, Jakarta, dan Surabaya. Bahkan, ada ibu rumah tangga yang tinggal di Malaysia, secara khusus hadir mengikuti Kopdar ini.

Usai membuka Kopdar, Agus Nuryatin mendapatkan kejutan dari belasan penulis anggota SPK yang membagikan buku hasil karyanya. Agus mengajak anggota SPK untuk terus semangat berkarya menghasilkan karya buku. Kemampuan menulis ini sesuatu hal yang perlu dan penting dikuasai, terlebih lagi bagi seorang dosen atau guru.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here