oleh Husni Mubarrok
“Tiada investasi yang paling berharga dan utama, selain investasi anak yang sholeh dan sholehah. Investasi tanah bisa musnah, investasi harta bisa runtuh namun investasi anak yang sholeh dan sholehahlah yang akan membawa siapapun orang tuanya menuju kebahagian di surga nantinya.”
Pasangan mana yang tak ingin dalam kehidupan rumah tangga nantinya terlahir buah hati setelah janji suci telah terikat dalam mahligai pernikahan. Tentu kelahiran buah hati adalah dambaan dan cita-cita agung yang senantiasa bersemayan pada jiwa-jiwa mereka, sang pengantin baru. Bahkan, sering kita mendengar, apalah arti hidup mewah bergelimang harta, kalau buah hati tak kunjung datang, apalah arti rumah mewah nan megah, kalau penghuninya tak pernah dengar tangisan dan celotehan anak, pun apalah arti pangkat tinggi menjulang, kalau si kecil tak kunjung hadir. Hidup sepi nan sunyi, sendiri tak berseni. Bagai kumbang tak bermadu, bagai taman tak berbunga, bagai langit tak berbintang dan bagai raja tak berpangeran. Oh sungguh sunyi istana rumah ini, tanpamu si kecil, sang buah hati.
Ketahuilah, sungguh nikmat yang tak terperih yang wajib disyukuri bila buah hati telah lahir ditengah-tengah keluarga. Ia adalah anugerah, yang karenanya sang ayah bisa kembali tersenyum, saat pulang kerja dengan setumpuk beban kerja. Yang karenanya sang ibu kembali terbalut bahagia, meski tugas rumah bikin lelah mendera. Karena anak pula, orang tua tetap semangat kerja tak kenal lelah dan sebab anak pula orang tua tak berhenti mengais rezeki kendatipun usia sudah semakin senja.
Sungguh berbahagialah bagi pasangan yang telah dianugerahi buah hati atas buah cinta dan kasih mereka, karena tak semua pasangan diberi kesempatan memiliki sang buah hati. Banyak diantara pasangan, telah menikah cukup lama, namun sang permata hati kecil belum juga lahir tuk menemani kedua orang tuanya. Bagi orang tua yang telah dianugerahi buah hati, maka layak baginya bersyukur pada-Nya dengan merawat dan mendidiknya dengan tuntunan-Nya tuk jadi anak yang sholeh dan sholehah.
Pembaca yang budiman. Tiada investasi yang paling berharga dan utama, selain investasi anak yang sholeh dan sholehah. Investasi tanah bisa musnah, investasi harta bisa runtuh namun investasi anak yang sholeh dan sholehahlah yang akan membawa siapapun orang tuanya menuju kebahagian di surga nantinya.
Jangan terlalu bersedih sampai berlarut-larut, saat anak kita tak terlalu pandai ilmu Matematika, namun bersedihlah saat anak kita tak bisa membaca Al Qur’an. Jangan terlalu kecewa hingga berputus asa, saat si buah hati tak mahir bermain komputer, namun kecewalah saat si buah hati sangat sulit tuk diajak sholat. Jangan terlalu gelisah hingga berkeluh kesah, saat sang anak tak bisa Berbahasa Inggris, namun gelisahlah saat sang anak tak bisa menghafal do’a harian dan surat-surat pendek. Yuk, tanamkan kebaikan dan ajarkan amal sholeh sejak dini pada anak-anak kita demi investasi paripurna menuju kebahagiaan hakiki.
Ingatlah, wahai saudaraku!. Sebuah hadist berikut ini,“Jika anak adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amal perbuatan, kecuali tiga perkara: yakni shodaqoh Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh dan sholehah yang selalu mendo’akan orang tua.”
Dalam pandangan Al-Qur’an telah disebutkan bahwa anak bisa diklasifikasikan menjadi 4 model, yakni :
- Anak bisa menjadi musuh bagi orang tuanya. Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh Allah Maha Pengampun Maha Penyanyang.” (QS. At Tagobun: 14)
- Anak bisa menjadi fitnah atau ujian. Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar.” (QS. At Tagobun: 15)
- Anak bisa menjadi perhiasan. Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebaikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al Kahfi: 46)
- Anak bisa menjadi penyejuk mata (Qurrota a’yun). Sebagaimana dalam firman-nya yang artinya “Dan orang-orang yang berkata ”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami) dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon: 74)
Ingatlah, kedudukan anak yang terbaik adalah manakala anak dapat menyenangkan hati dan menjadi penyejuk mata bagi orangtuanya. Merekalah anak-anak yang apabila disuruh untuk beribadah, seperti sholat, mereka segera melaksanakannya dengan suka cita. Apabila diperintahkan belajar, mereka segera mentaatinya. Mereka adalah anak-anak yang baik budi pekertinya, ucapannya santun, tingkah lakunya sopan. Sungguh anak ini adalah anak yang sholeh dan sholehah. Dan hanya anak yang sholeh dan sholehahlah yang bisa menjadi investasi abadi bagi orang tua. Karena doa-doa dan amalan kebaikannya bisa menyelamatkan orangtua. Ya Allah, jadikanlah kami orangtua yang baik pada anak-anak kami, lindungi kami dari anak yang bisa menjadi musuh dan fitnah kami dan anugerahkan kami anak yang bisa menjadi penyejuk hati dan mata kami.
Tips Menjadikan Anak sebagai Investasi Akhirat
- Didiklah anak dengan ketauladanan orangtua
- Tanamkah anak dengan pendidikan ilmu-ilmu agama sejak dini
- Jalin komunikasi dengan penuh cinta, sayang dan santun
- Jagalah diri, keluarga dan anak-anak kita dari rizki yang tidak halal
- Iringi usaha dalam mendidik anak dengan tetap memanjatkan doa berharap anak yang sholeh dan sholehah
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebaikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al Kahfi: 46)