Masih melekat dalam ingatan saya apa yang telah disampaikan oleh Prof. Dr. Ngainun Na’im M.H.I– penggiat literasi SPK dalam tulisannya beberapa waktu yang lalu. Menurut beliau dengan kopdar SPK, kita merawat kebersamaan sekaligus menjaga literasi agar semakin tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu saya ingin menghadiri kopdar SPK 10 pada hari Sabtu tanggal 9 September 2023 di Universitas Surabaya (Unesa) kampus Lidah Surabaya. Tetapi, apa daya takdir berkata lain. Saya harus mendampingi anak perempuan saya dalam suatu acara. Sehingga saya minta izin tidak hadir kepada Bu Ketua Sahabat Pena Kita atau SPK.
Kenyataannya, sehari menjelang hari H acara yang bertepatan dengan kopdar 10 di Unesa, saya jatuh sakit dan harus istirahat total di tempat tidur alias “bed rest” selama beberapa hari. Sehingga saya batal mendampingi anak saya.
Bagi anggota yang tidak bisa menghadiri acara kopdar 10 di kampus Unesa Surabaya, tentu bisa mengikuti kopdar lewat Zoom di hp android. Sayang, hp android saya tergolong sudah ketinggalan zaman. Sehingga saya tidak bisa bergabung di zoom.
Saya hanya bisa menyaksikan sebagian acara kopdar lewat WA, khususnya lewat video-video atau foto-foto yang di-posting oleh beberapa anggota SPK antara lain Bu Nunung. Terima kasih ya Bu Nunung dan teman-teman. Karena sakit, saya tidak bisa segera memutar video tersebut. Baru setelah kesehatan membaik saya memutarnya.
Kelihatannya acaranya menarik. Bu Ketua SPK melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengisi acara hiburan di kopdar. Mereka tampil penuh percaya diri dan memukau penonton. Alhamdulillah.
Ya kopdar tidak hanya bermanfaat untuk merawat kebersamaan, tetapi juga menjaga literasi agar semakin tumbuh dan berkembang serta mendatangkan keberkahan hidup.
Sesama muslim adalah bersaudara. Tidak peduli apakah kita berasal dari organisasi yang sama atau tidak. Tidak peduli apakah kita alumni dari kampus yang sama atau tidak. Tidak peduli kita punya gelar doktor atau tidak. Selama kita bersyahadat maka kita adalah bersaudara. Apalagi jika kita sama-sama berusaha istikamah menegakkan shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan sebulan penuh dan membayar zakat.
Meskipun secara fisik kita berjauhan tetapi semoga kita tetap dekat di hati. Dan semoga limpahan rahmat-Nya selalu mengalir deras pada kita semua. Aamiin Yaa Robbal’alamin.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan bimbinganlah aku mengerjakan amalan yang mengantarkanku mencapai cinta-Mu.
Ya Allah jadikanlah cintaku padamu lebih dari cintaku kepada diriku, kerabatku dan air yang sejuk
Biodata Narasi
Abdisita Sandhyasosi. Alumni psikologi Unair. Pernah ngajar di PP Al-Ishlah Bondowoso. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Penulis buku solo “5 Kunci Sukses Hidup” (Tinta Medina, 2017) dan sejumlah buku antologi Quantum Belajar (Genius Media,2016), Mata Air Pesantren (Genius Media, 2016), Aku, Buku dan Membaca (Akademia Pustaka, 2017), Perempuan Dalam Pusaran Kehidupan (Diandra, 2018), Gaya Hidup Di Era Pandemi Covid-19 (Sahabat Pena Kita, 2021) Titik Balik Menuju Cahaya (Sahabat Pena Kita, 2021), Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku (Oase, 2021) Profesor Ngainun Naim (Sahabat Pena Kita, 2022) Email: hamdanummu27@gmail.com