Apa itu SLC?

0
5730

 

Selalu ada yang beda, selalu ada yang baru dan selalu berbenah dan berbenah. Demi sebuah pembiasaan dalam kita memahami arti sebuah perubahan. Dalam kita menata dan mencari hal yang baru untuk bisa diterapkan dalam ranah pengembangan branding sekolah. Kami sangat sadar bahwa kami sebagai pendidik di sekolah swasta. Maka disaind sekolah yang diinginkan agar sekolah tambah bagus dan selalau mengikuti perkembangan zaman, agar kami terbiasa menjadikan sebuah masalah adalah teman untuk dicari jalan keluarnya bukan untuk dicari permasalahannya dan akhirnya ditinggalkan.

Dalam kesempatan ini kami mencoba menerapkan hal yang beda saat penerimaan raport selama 2 tahun. Akhirnya kami merasakan sebuah kebutuhan yang lebih sebagai 3 pilar keberhasilan dalam menjalankan sekolah yang bernuansa perjuangan untuk sama-sama belajar dan menenagemen masalah yang akhirnya menjadi produk dan karya yang luar biasa.

Berusaha melihat kebutuhan siswa akan penerimaan proses belajar yang dituangkan dalam selembar kertas yang berupa nilai, melihat guru yang selalu memberi akhir penilaian kepada siswa atas segala ujian yang diberikan, dan melihat orang tua yang hanya datang kesekolah dengan mengambil raport, dengan harapan anaknya nilainya bagus dan bisa memuaskan dari nilai angka yang diharapkan orang tua.

Dari semua yang terjadi, 3 pilar ini belum bisa menjanjikan apakah perlakuan ini sudah bijaksana? Sudahkah guru objektif dalam menilai siswa? Sudahkah guru menilai sesuai dengan gaya belajar siswa? Sudahkah siswa belajar dengan sungguh-sungguh? Dan endingnya sudahkah orang tua melihat peluang lain yang dimiliki anak-anaknya?.

Dari permaslahan yang komplek, Kepala Sekolah berusaha mencari titik temu, agar 3 pilar kesuksesan dalam pendidikan ini bisa berjalan lancar, adil dan bijaksana. Guru bisa melihat peluang keberhasilan siswa sekecil apapun. Dan orang tua bisa bersinergi dalam mensukseskan pembelajaran, selama ananda sekolah menuntut ilmu.

Secara philosophi masa-masa yang  dianggap sangat berat adalah saat ulangan, ujian dan pengambilan rapor. Serasa hari-hari tersebut menjadi ajang pembuktian diri untuk semua kerja keras yang sudah diupayakan. Saat tiba pengambilan rapor hati terasa harap-harap cemas menunggu vonis dari guru mengenai nilai serta ranking yang akan diberikan. Bila dipikir-pikir berat sekali perjalanan kita dahulu saat belajar. Alih-alih belajar yang menyenangkan malah belajar yang membuat mental menjadi terus menerus was-was dan hanya berorientasi pada hasil bukan proses.

Bagaimanakah  cara untuk menjadikan pengambilan rapor menjadi saat yang baik untuk mengeratkan hubungan orang tua, guru dan siswa saat bersamaan. Ingat saat pengambilan rapor bukan pengadilan yang memutuskan hasil belajar anak dalam sehari tetapi selayaknya menjadi ajang orang tua dan guru menghargai apa yang anak sudah usahakan, bagaimanapun hasilnya

Layaknya sebuah perubahan tidak ada yang bisa dilakukan dalam semalam. Semuanya membutuhkan kerjasama agar berlangsung baik dan tidak menimbulkan tekanan baru pada pihak-pihak yang melaksanakannya dilapangan.

Student Led Conference merupakan salah satu bentuk komunikasi evaluasi performance belajar, dimana anak mengambil peran dalam proses tersebut.

Tujuan SLC dijalankan agar Menjadikan proses belajar dikelas dan di sekolah sejalan dengan aspek komunikasi yang terjadi di rumah dan di sekolah; Orang tua mengerti bagaimana bisa membantu anaknya untuk bisa berhasil di sekolah; dan Siswa mudah dalam berprestasi karena mempunya target yang jelas dalam belajar dan percaya bahwa guru dan orang tua selalu punya cara untuk mendukung  keberhasilan mereka.

Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaannya? Tidak ada kata lain adalah : murid sebagai peserta didik; wali kelas sebagai orang tua di sekolah; dan wali santri sebagai orang tua asli mereka.

Harapan yang kita bangun memiliki peran masing-masing diantaranya :

  1. Sebagai siswa : Bertanggung jawab terhadap pembelajarannya; berlatih role playdalam memperkenalkan guru pada orang tuanya; menyimpan dengan baik hasil karya portfolio; mengisi form refleksi yang telah disediakan; bertanya pada diri sendiri mengapa dan bagaimana sikap dan etos kerja mereka saat mengerjakan tugas yang menjadi portfolio untuk kemudian didiskusikan dengan orang tuanya.
  2. Sebagai wali kelas : Berperan sebagai fasilitator, pengamat dan menolong apabila ada hal yang memerlukan bantuan guru; menyusun jadwal (jadwal akan memerlukan koordinasi dengan guru lain atau administrasi bila ada siswa yang mempunyai adik atau kakak); mengatur lay outruangan agar bisa terjadi interaksi yang aktif saat siswa menunjukkan pekerjaannya kepada orang tua; melatih siswa saat berbicara dalam memperkenalkan orang tuanya pada guru; memotivasi dan memberikan tanggungjawab pada siswa untuk memegang kendali; bersama siswa mempersiapkan bahan student lead conference yanitu daftar pekerjaan siswa yang sudah dipilih dan dinilai untuk menjadi bahan diskusi; bersama siswa mempersiapkan display ruangan, tidak hanya hasil pekerjaan yang ada di folder, display pun bisa menjadi bahan diskusi yang menarik antara anak dengan orang tua.
  3. Sebagai orang tua : Menjadi partner, pendengar yang baik dan tidak menghakimi anak: menghargai proses anak, bukan hasil; memberikan dorongan atau pujian yang terarah; memotivasi anak untuk semua hal yang telah dilakukannya, membantu anak berrefleksi dengan kinerja nya dengan cara bertanya; mulai untuk membiasakan prinsip -prinsip dalam student lead conference ini dirumah; dan berempati dengan cara melihat sekolah dengan kaca mata anak.

Portfolio adalah merupakan sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya. Ada beraneka portfolio mulai dari RAPOR/ IJAZAH hingga dokumen-dokumen lainnya seperti SERTIFIKAT, PIAGAM PENGHARGAAN, dan lain-lain sebagai bukti pencapaian hasil atas suatu pendidikan atau kursus.

Portfolio untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA merupakan kumpulan seluruh hasil dan prestasi belajar siswa. Setelah Dokumen terkumpul lalu diseleksi yang akhirnya membuat refleksi pribadi.

Apa yang disiapkan wali kelas atau guru ?

  1. Pengumpulan data : Merupakan langkah penyiapan bahan yang akan dibuat portofolio yang meliputi hasil karya siswa, hasil worksheet/ulangan siswa, hasil prestasi siswa,  dan dokumen lainnya dengan cara menempelkan semua bahan di dinding kelas  dan dilakukan sejak siswa masuk hingga akhir semester yang dilakukan seminggu sebelum rapor dibagikan.
  2. Proses Pembuatan : Merupakan langkah pembuatan portofolio yang dimulai dengan pengurutan bahan mulai awal masuk siswa hingga akhir semester dengan disertai pembuatan cover, dan daftar isi hingga penjilidan yang dilakukan selama 2 hari.
  3. Latihan Presentasi : Merupakan langkah persiapan presntasi  siswa dihadapan orang tua masing-masing dengan cara kelompok, berpasangan dan di depan kelas dengan materi portofolio masing-masing secara bergantian dengan setiap siswa berperan sebagai anak dan orang tua.
  4. Presentasi/ SLC : Merupakan kegiatan presentasi anak didepan orang tua yang dilakukan dengan dengan saling berhadap-hadapan antara anak dan orang tua dimana orang tua duduk dan anak berdiri sambil menjelaskan hasil belajarnya yang diawali dengan salam dan ditutup dengan salam pula serta orang tua mendoakan anaknya.

Tahapan waktu yang akan dijalankan selama 1 minggu adalah :

  1. Pada hari ke 1 dan 2 yang dilakukan adalah : 1) Menyiapkan folder portofolio; 2) Menerima berkas ( hasil worksheet, UH, karya-karya, UTS, UAS) yang telah dinilai oleh guru; 3) Membawa berkas ( hasil worksheet, UH, karya-karya, UTS, UAS) yang telah ditandatangani orang tua ke sekolah; dan 4) Memasukkan berkas kedalam folder portofolio.
  2. Proses Pembuatan Hari ke 3 : Membuat Cover; membuat kata pengantar; menuliskan daftar isi; menuliskan data diri; menuliskan halaman persembahan; Menuliskan bab 1 –  bab 6  (tiap bab ditulis dalam 1 lembar kertas; menyertakan file daftar impian hidup; 8. Mengurutkan data berdasarkan bab dan tanggal  8.1 Bab 1, Worksheet,  8.2 Bab 2, Ulangan Harian, 8.3 Bab 3, Karya-karya, 8.4 Bab 4, UTS, 8.5 Bab 5, UAS, dan 8.6 Bab 6, Daftar impian hidup’ dan Menjilidkan seluruh berkas.
  3. Latihan Presentasi : Hari ke 4-5 : 1) Menjelaskan tentang langkah-langkah presentasi : 1.1 Mengucapkan salam, 1.2 Menyampaikan maksud dan tujuan, 1.3 Mempresentasikan portofolio, 1.4 Mengucapkan salam, dan       1.5 Mengucapkan terimakasih; 2) Meminta siswa untuk mempraktekkanya sendiri-sendiri; 3) Meminta siswa untuk berkelompok dengan 2 orang; 4) 1 orang berperan sebagai orang tua yang satu sebagai anak; 5) Peran Orang tua duduk dikursi, peran anak berdiri dengan membawa portofolio; dan 6) Anak mempresentasikan portofolionya ( peran anak & orang tua harus bergantian supaya seluruh siswa bisa berlatih).
  4. Presentasi : hari ke 6 : 1) Meminta seluruh orang tua untuk duduk dikursi; 2) Meminta seluruh siswa untuk berdiri dihadapan orang tua; 3) Mempresentasikan portofolio dengan langkah : a)  Mengucapkan salam; b) Menyampaikan maksud dan tujuan; c) Mempresentasikan portofolio; 4) Mengucapkan salam; 5) Mengucapkan terimakasih. (Note : orang tua boleh mengajukan pertanyaan kepada siswa saat siswa presentasi); dan 6) Orang tua memeluk putra-putrinya masing-masing.

Demikian persembahan inovasi dari kami sebagai ajang penerimaan 3 pilar ini secara utuh. Sehingga sebuah masalah untuk tidak di cemooh tapi bagaimana sama-sama untuk mencari solusi dan tindak lanjut yang tepat. Begitu juga mengapresiasikan sebuah keberhasilan menjadi kekuatan aura pendidikan yang akan semakin sukses, dan penghargaan dalam pelajar siswa yang akan terhargai dengan saling menjaga komunikssi antara 3 pilar pendidikan.

Semoga ini menjadi inovasi yang bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi penanganan disekolah masing-masing lebih baik lagi. Barokallah … semoga manfaat dan berkah buat kita semua … Terimaksih

Selamat untuk Saling menginspirasi

#salamliterasi

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here