Oleh: Ngainun Naim
Jam 02.30 pagi alarm hp berbunyi. Saya segera bangun. Sebelum tidur saya belum sempat packing karena harus menemani si kecil bermain sampai tidur. Saat si kecil tidur sekitar pukul 22.00, saya juga ikut tidur.
Saya segera bergegas mandi dan packing baju yang harus saya bawa ke Malang. Sekitar pukul 03.00 semuanya beres. Saya bergegas keluar rumah dan memasukkan barang ke dalam mobil. Saya berjanji untuk bertemu Bu Dr. Eni Setyowati dan Pak Ali di pintu gerbang IAIN Tulungagung pada jam 04.00 WIB. Ya, agenda sabtu pagi di Hari Imlek ini adalah mengikuti “Seminar Nasional Literasi & Kopdar Sahabat Pena Kita (SPK) IV” di Kampus Universitas Islam Malang.
Setelah siap, saya segera meluncur. Pagi buta jalanan masih sepi. Hanya satu dua kendaraan yang lewat dari arah berlawanan. Trenggalek Tulungagung dengan jarak 30 kilometer saya tempuh sekitar 40 menit.
Pukul 03.55 saya sampai di pintu gebang IAIN Tulungagung. Tidak sampai 5 menit Pak Ali dan Bu Dr. Eni datang. Kami pun segera meluncur menuju lokasi acara. Sampai di Masjid Desa Jeblog Kanigoro Blitar, kami menunaikan shalat subuh. Selanjutnya kami kembali rehat untuk sarapan di Warung Umisari di Pagergunung Blitar.
Begitulah, perjalanan sabtu pagi tanggal 25 Januari 2020. Bukan perjalanan ke barat mencari kitab suci, tetapi perjalanan ke timur untuk mereguk ilmu dan inspirasi. Sebuah perjalanan penuh makna.
Pukul 07.30 kami sudah sampai di kampus Universitas Islam Malang. Kampus yang kini berkembang pesat tersebut cukup sepi karena memang sedang libur secara nasional. Meskipun demikian, ada juga acara yang digelar di kampus ini, selain Kopdar SPK.
Saya kebetulan menjadi moderator seminar. Hadir sebagai narasumber adalah tiga mahaguru, yaitu Prof. Dr. Imam Suprayogo, Prof. Dr. Muhammad Chirzin, dan Prof. Junaidi Mistar, Ph.D. Ini benar-benar paket lengkap. Sebuah paket yang memberikan sehimpunan ilmu yang sangat berharga.
Prof. Imam Suprayogo merupakan bagian dari SPK. Saya kira beliau sudah tidak diragukan lagi dalam kiprahnya di dunia menulis. Baru pada kesempatan hari ini kami bisa menghadirkan beliau untuk mencurahkan ilmu dan pengalaman literasinya yang luar biasa.
Prof. Junaidi Mistar, Ph.D adalah Wakil Rektor 1 Unisma. Beliau memiliki kisah hidup heroik. Perjuangannya dalam menulis di berbagai jurnal internasional sungguh luar biasa. Pada beliau kami belajar tentang pentingnya memasuki ruang pertarungan keilmuan di level dunia.
Prof. Dr. Muhammad Chirzin adalah penasehat SPK. Beliau adalah penulis yang tidak kenal lelah. Setiap kopdar selalu ada buku yang baru. Pada beliau kami belajar tentang arti penting menekuni dunia literasi.
Guest House Sakinah Malang, 26 Januari 2020
