Merdeka dan Dakwah Literasi

0
245

Merdeka menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah bebas dari penjajahan. Kita memang sudah bebas dari penjajahan bangsa asing. Namun, sesungguhnya kita belum bebas dari kemunduran moral. Karena, kita masih menyaksikan banyak orang Islam di Indonesia yang percaya takhayul, melakukan kesyirikan dan semacamnya.
Sehingga mau tidak mau kita tetap harus berjuang melawannya. Cara yang paling efektif untuk melawannya adalah melakukan dakwah tauhid melalui literasi.

Ya para penulis muslim Indonesia harus berjuang keras melawan kemunduran moral terutama kesyirikan melalui tulisan mereka agar bangsa Indonesia yang mayoritas muslim terbebas dari penghambaan kepada selain Allah.

Dampak positif dari dakwah tauhid melalui literasi tersebut adalah dengan izin-Nya akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka karena hanya bergantung kepada-Nya semata dan selamat baik di dunia dan akhirat.

Langkah awalnya adalah mengajak bangsa ini terutama umat Islam untuk istikamah menghisab diri.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Orang yang cerdas adalah orang yang menghisab diri dan mengerjakan amal kebaikan untuk bekal kematiannya . Orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti nafsu dirinya dan berangan-angan untuk mendapatkan surga tanpa amal perbuatan. (HR Ahmad 4/124, At-Tirmidzi 2459, Ibnu Majah 4260)

Langkah selanjutnya adalah mengajak umat Islam untuk menjaga hatinya agar selalu dalam keadaan sehat. Lalu, bagaimanakah ciri hati yang sehat,? Hati yang sehat identik dengan hati yang selamat. Hati yang selamat berasal dari hati bersih yaitu hati yang Allah ta’ala sebutkan dalam firman-Nya

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَا لٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ

“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna,”
(QS. Asy-Syu’ara’: 88)

اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ

“kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,”
(QS. Asy-Syu’ara’: 89)

Hati yang selamat sebagaimana dikatakan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah adalah hati yang bersih dari segala bentuk kesyirikan. Hati yang meyakini bahwa tiada sesembahan yang haq selain Allah. Ibadahnya, sholatnya, rasa khusyuknya hanya ia tujukan kepada Allah semata. Keinginannya. Mimpinya. Harapannya. Doanya. Ia gantungkan kepada Allah ta’ala saja. Sehingga ketika Allah ta’ala menguji umat Islam di Indonesia berbagai cobaan maka umat Islam di Indonesia mampu bersabar. Karena, Allah ta’ala sendiri menyuruh hamba-,Nya bersabar dalam beberapa ayat-Nya.

Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar maka sungguh Allah ta’ala tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik. (QS Yusuf:90)

Hati yang selamat adalah hati yang tunduk dan patuh pada Aturan-Nya serta mengikuti sunnah Rasul-Nya. Contohnya adalah istiqamah salat lima waktu dan melaksanakannya dengan gerakan-gerakan dan sikap yang benar sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu alayhi wasallam.

Baik buruknya hati sangat menentukan selamat tidaknya anggota badan, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,”Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jazad manusia itu ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka akan baiklah seluruh jasadnya. Namun jika segumpal daging itu buruk maka buruklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR al-Bukhari:52 dan Muslim:1599)

Hati memerlukan nutrisi agar tumbuh sehat. Apakah nutrisi hati? Nutrisi hati itu tidak lain adalah istikamah mengerjakan amalan sunah, setidaknya tujuh amalan sunnah seperti sholawat. Selain itu juga banyak bertaubat dengan banyak beristighfar seraya meninggalkan dosa-dosa.(Hadil-Arwah hal. 69)

Dalam soal istighfar Rasulullah shalallahu alaihi melakukannya seratus kali sehari. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita melakukannya lebih dari seratus kali.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,”Wahai manusia, tobatlah kalian kepada Alllah, karena aku bertobat setiap hari sebanyak seratus kali (HR Bukhari 2702)

Doa untuk menjaga kesehatan hati sebagaimana yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam contohkan adalah “Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku agar selalu di atas agama-Mu.” (HR At-Tirmidzi:2140, As-Shahihah:2091).

Kalau Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang ma’shum saja selalu berdoa memohon kepada Nya agar hati beliau selalu dijaga-Nya maka apalagi kita yang banyak berbuat dosa. Sayangnya, banyak umat Islam melakukan perbuatan yang dibenci Allah tetapi lupa bertaubat. Misalnya ziarah ke kuburan para wali untuk minta karomah, pergi ke dukun agar bisa berhasil meraih suatu jabatan, dan menyimpan jimat agar dagangannya laris.

Dengan demikian, agar umat Islam merdeka atau terbebas dari penghambaan kepada selainnya maka umat Islam harus istiqamah menghisab diri dan menjaga hatinya agar selalu dalam keadaan sehat.

Semoga Allah ta’ala selalu membimbing kita ke jalan Nya yang lurus. Aamiin Yaa Robbal’alamin.

Bondowoso,  30-08-2023.

Biodata Narasi
Abdisita Sandhyasosi. Alumni psikologi Unair. Pernah ngajar di PP Al-Ishlah Bondowoso. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah aktif di Blog Kompasiana. Kini, aktif di Blog Retizen Republika. Penulis buku solo “5 Kunci Sukses Hidup” (Tinta Medina, 2017) dan sejumlah buku antologi Quantum Belajar (Genius Media,2016), Mata Air Pesantren (Genius Media, 2016), Aku, Buku dan Membaca (Akademia Pustaka, 2017), Perempuan Dalam Pusaran Kehidupan (Diandra, 2018), Gaya Hidup Di Era Pandemi Covid-19 (Sahabat Pena Kita, 2021) Titik Balik Menuju Cahaya (Sahabat Pena Kita, 2021), Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku (Oase, 2021) Profesor Ngainun Naim (Sahabat Pena Kita, 2022) FB Sakura Hurulaini. Email: hamdanummu27@gmail.com

 

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here