Oleh: SoViola
Seiring berkembangnya zaman seringkali keadaan memaksa kita untuk bekerja lebih kreatif tidak hanya aktif. Bekerja secara aktif saja sudah menghabiskan begitu banyak tenaga dan pikiran, apalagi jika bekerja secara kreatif. Tanpa kreativitas, rasanya sulit bagi kita untuk bersaing secara mandiri di tengah canggihnya teknologi. Apakah itu dapat diartikan bahwa bekerja secara aktif hanya ditujukan bagi para pekerja kantoran atau masyarakat yang sedang terjun ke lapangan dengan keprofesiannya ??
Tidak juga…
Sebagai Ibu rumah tangga yang seringkali posisinya disepelekan dan dipandang sebelah mata, kita tidak hanya harus aktif melakukan pekerjaan rumah. Akan tetapi, kita juga harus kreatif selama 24 jam per hari dan tidak memiliki hari libur.
Tidak jarang, rutinitas monoton dengan setumpung tugas-bagi segala jenis profesi-yang rasa-rasanya tak pernah ada kata selelsai membuat kita merasa jenuh. Kejenuhan dalam level akut, dapat menimbulkan stress berkelanjutan dan kemudian muncul adanya depresi. Depresi yang tidak tersalurkan akan merambah ke level distima: yaitu tingkat tertinggi masalah mental yang dapat berdampak pada aspek kehidupan lain.
Oleh sebab itu, kita membutuhkan wadah praktis yang ekonomis untuk melampiaskan segala kejenuhan akibat dari kecamuknya pikiran tanpa mengeluarkan dana ataupun tenaga yang besar. Menulis merupakan cara terbaik setelah berdoa untuk self healing therapy. Kesempatan untuk mengeluarkan apa pun yang ada di dalam pikiran ketika bibir tak lagi sanggup untuk bercerita.