5 Kiat Hidup Sehat Jasmani dan Ruhani

0
1996

“Ada dua nikmat yang manusia sering melalaikannya yaitu nikmat sehat dan nikmat sempat” (HR. Bukhori)

Lawan kata sehat adalah sakit. Ketika orang sedang ditimpa sakit sangat ingin untuk diberi kesehatan. Di saat itulah orang bisa mengingat bahwa sehat itu nikmat. Kalau ada orang jarang sakit atau tidak pernah merasa sakit, maka ia patut bersyukur, berarti ia sedang diberikan nikmat sehat. Masih enak makan, enak tidur, bisa bekerja, bisa beribadah, dan beraktifitas apa saja. Kondisi seperti itulah yang semua orang inginkan.

Bila kita sedang merasakan sehat, maka sebaiknya kita ingat dengan apa yang dipesankan Rasulullah SAW  :  “Manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara: Masa mudamu sebelum datang tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu” (HR. Al Hakim)

Nikmat dari Tuhan bukan hanya berbentuk banyaknya harta, makanan, kendaraan, pakaian, rumah, atau yang lainnya. Tetapi kesehatan juga merupakan nikmat Tuhan yang wajib disyukuri juga. Seringkali manusia melupakan dan mengingkarinya.

Salah satu cara mensyukuri nikmat sehat itu adalah dengan memanfaatkan masa sehat itu dengan sebaik-baiknya. Masa sehat digunakan untuk belajar dengan semangat, bekerja yang giat, beribadah yang istikamah, dan kegiatan-kegiatan  positif lainnya. Bukan malah sebaliknya. Masa sehat digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dengan nikmat sehat, seseorang dapat melakukan kegiatan yang positif dan produktif lebih banyak. Sebaliknya, ketika sedang sakit, hampir semua aktifitas tertunda atau bahkan terhenti.  Sehingga sehat itu harus diupayakan, dijaga, dan dimanfaatkan dengan baik.

Formula agar jiwa dan raga tetap sehat adalah dengan hidup teratur dan hidup sederhana.  Formula ini kemudian diracik menjadi lima kegiatan sebagai upaya menjaga kesehatan diri sendiri dan juga lingkungan.

  1. Menjaga Makanan dan Pola makan

Segala penyakit itu bersumber dari makanan dan pola makan. Pernyataan ini merupakan kesimpulan dari berbagai penelitian. Pola makan yang salah atau bahkan pola diet yang salah pun bisa menyebabkan penyakit. Makanan yang tidak baik atau tidak sesuai dengan kebiasaan (bukan makanan pokok), juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit.

Hal ini sudah tersebut dalam Al Quran. Bagi umat manusia dianjurkan makan makanan yang halal lagi baik. “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi” (QS. Al Baqarah:168)

Singkatnya, yang dimaksud makanan yang halal adalah makanan yang secara bentuk dan cara memperolehnya tidak diharamkan oleh syariat Islam. Termasuk bukan dari hasil mencuri atau korupsi.

Sedangkan jenis makanan yang baik, adalah makanan yang bergizi, sesuai adat kebiasaan, tidak termasuk jenis makanan yang diharamkan, benar dalam mengolah atau memasaknya, dan tidak menimbulkan kerusakan pada kesehatan tubuh.

Jadi, pada dasarnya Islam membolehkan makan makanan dari jenis makanan apa saja selagi halal dan baik, asalkan tidak berlebihan. Inilah yang dipesankan dalam ajaran Islam terkait pola makan. “Makan dan minumlah kalian, tetapi jangan berlebihan” (QS. Al A’raf : 31)

  1. Menjaga Shalat

Mengapa kok ibadah shalat? Sebenarnya dalam gerakan ibadah shalat itu sendiri menyimpan rahasia penting untuk kesehatan tubuh. Sudah ada yang mengkaji soal ini. Tetapi saya tidak membahas ini.

Shalat merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan bagi pemeluknya. Lima kali dalam sehari semalam. Nah, salah satu syarat sah shalat itu antara lain harus suci dari hadats dan najis. Seluruh anggota badan, pakaian, dan tempat dari najis.

Jadi sebelum melakukan shalat ada aktifitas yang harus dipenuhi yaitu bersuci. Dengan cara mandi atau cukup berwudhu. Praktisnya, ketika ingin melaksanakan shalat maka harus melakukan wudhu. Terkecuali jika dalam keadaan hadats besar, maka harus mandi dan berwudhu.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah…” (QS. Al Maidah : 6)

Dari aktifitas sebelum dan pada saat shalat, ada rutinitas yang berimplikasi pada kesehatan. Bagaimana Islam memerintahkan untuk selalu menjaga kebersihan setiap saat, tidak sekadar mencuci tangan memakai sabun, tetapi lebih dari itu. Kebersihan tempat yang akan digunakan untuk shalat juga harus bersih dan suci. Ini otomatis dilakukan setiap seseorang yang akan melakukan shalat.

  1. Menjaga Pola Tidur

Pola tidur yang benar akan mempengaruhi kesehatan. Sedangkan pola tidur yang tidak teratur akan mempengaruhi pola hidup yang lain berantakan. Misalnya orang yang begadang, maka dimungkinkan ia akan bangun kesiangan, akibatnya makan pagi tidak tepat waktu, mandi telat, olahraga lewat, dan pekerjaan pun juga telat.

Agar semuanya tidak berantakan, maka tidurlah lebih awal. Hal ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari).

Selain anjuran tidur lebih awal, Rasulullah juga mencontohkan pola tidur yang sehat seperti : memadamkan lampu ketika tidur, posisi tidur miring ke arah kanan, tidur dalam keadan suci, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”. (HR. Bukhari dan Muslim), dan berdoa sebelum tidur.

  1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Perintah dan anjuran untuk hidup bersih dan sehat, mungkin semua orang sudah tahu. Hidup dalam kondisi dan suasana yang bersih, semua orang pasti suka. Tetapi anehnya kesadaran untuk senantiasa menjaga kebersihan ini, tidak semua orang bisa melakukannya.

Padahal Rasulullah SAW pernah berpesan “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Di pesan yang lain : “Sesungguhnya Allah itu baik dan mencintai kebaikan, Bersih (suci) dan mencintai kebersihan, Mulia dan mencintai kemuliaan, bagus dan mencintai kebagusan, bersihkanlah rumahmu….” (H.R.Tirmidzi dari Saad).

  1. Membiasakan Olahraga

Mengapa kita perlu berolahraga? olahraga bagi tubuh dapat diilustrasikan seperti mesin yang tidak pernah digunakan/digerakkan. Lambat laun, bagian-bagian dari mesin akan rusak karena tidak terlatih untuk terus bergerak/bekerja. Demikian pula tubuh, jika kurang gerak, tubuh akan menjadi bermasalah dan tidak sehat.

Dengan berolahraga, tidak hanya otot-otot yang terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh pun menjadi lancar sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal. Tubuh akan terasa segar dan otak sebagai pusat saraf pun akan bekerja menjadi lebih baik. Selain itu manfaat  olahraga yang lainnya adalah  meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi, mengurangi stress, dan menurunkan kolesterol

Maka olahraga memang harus diupayakan. Disiapkan waktu khusus untuk berolahraga meskipun hanya sekedar jalan santai atau lari.

Demikian kiat-kiat menjaga kesehatan. Semoga lima kiat di atas menjadikan kita lebih sehat. Baik sehat jasmani maupun ruhani. Dan sekali lagi, kiat di atas akan berjalan manakala dilandasi dengan prinsip hidup yang teratur dan hidup sederhana. Wallahu a’lam (MB/2020)*

 

*Masruhin Bagus, Lahir di Tuban Jawa Timur. Ia menyelesaikan S1-nya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan S2-nya di Universitas Islam Lamongan Jawa Timur. Aktivitasnya saat ini mengabdi di SMA swasta di Tuban. Buku antologi terbarunya adalah Guru pembelajar Bukan Guru Biasa (SPK Publishing 2020). Penulis dapat dihubungi di beberapa akun sosmed-nya, twitternya @masruhinbagus, facebook: masruhin bagus, atau email: ruhin2009@gmail.com. Tulisan-tulisan beliau juga bisa dibaca di www.jejakruang.com

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here