Kotak Amal Umroh

0
2209

Oleh: Febry Suprapto

Suatu subuh, saya shalat di Masjid Takwa Parak Juar Tanah Datar Sumbar. Bakda shalat saya menuju kotak amal masjid. Kotaknya unik. Terbuat dari besi dan terbagi menjadi empat bagian: TPA, masjid, anak yatim, dan umrah. Bagian “umrah” membuat saya kagum. Bagi saya, itu hal yang kreatif. Untuk menghilangkan penasaran, saya menemui salah satu _garin_ atau marbot di masjid tersebut.

“Sumbangan untuk umrah itu ada sejak tiga tahun lalu,” kata Pak Enrizal.

“Apa sudah ada yang diberangkatkan dengan sumbangan itu, Pak?” tanya saya.

“Sudah. Satu orang. Pak Ispendi,” jawabnya.

Pak Ispendi juga bertugas sebagai _garin_ Masjid Takwa. Bedanya, dia bertugas membersihkan bagian dalam masjid dan sesekali menjadi imam shalat.

Umrah Pak Ispendi dilakukan bulan September 2019. Jadi, butuh waktu tiga tahun untuk terkumpul biaya umrah sebesar 30 juta.

“Sekarang sudah terkumpul berapa, Pak? tanya saya.

“Masih enam juta. Masih lama,” jawabnya sambil tersenyum.

Ternyata, kalau uang sudah cukup, maka yang akan berangkat umrah adalah Pak Enrizal. _Garin_ yang pagi itu berbincang hangat dengan saya.

Setelah rasa penasaran saya hilang, saya berpamitan kepada Pak Enrizal. Kemudian saya menuju kotak amal itu, dan memasukkan uang amal ke bagian “umrah” sambil berdoa dalam hati, semoga rindu saya ke _Haromain_ segera terobati. _Amiiin_.

Bondowoso, 08/10/2019

Tinggalkan Komentar

Please enter your comment!
Please enter your name here